Doa Bersetubuh Siapakah yang Membacanya – Syaikh Shalih Al-Ushaimi #NasehatUlama

Doa Bersetubuh Siapakah yang Membacanya – Syaikh Shalih Al-Ushaimi #NasehatUlama

Di antara adab sebelum berhubungan badan dengan istri yaitu berdoa kepada Allah subhanahu wata’alaa. Berdoa merupakan perkara yang sangat penting lantaran hanya Allah lah yang dapat mengabulkan dosa serta memberikan kita pertolongan. Namun bagaimana cara doa sebelum berhubungan? Siapa yang harus membaca doa tersebut?

Penanya ini bertanya, “Doa yang berbunyi …
BISMILLAAH ALLAAHUMMA JANNIBNASY-SYAITHOONA WA JANNIBISY-SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki (anak) yang Engkau anugerahkan kepada kami.”
… ketika hendak berhubungan badan, apakah doa ini dibaca oleh suami saja
ataukah dibaca oleh suami dan istri?”
Dan jawabannya adalah bahwa para ulama -semoga Allah merahmati mereka semua-
berbeda pendapat dalam masalah ini menjadi dua pendapat.
Pendapat pertama mengkhususkan doa tersebut untuk dibaca oleh suami.
Dan pendapat kedua menyatakan bahwa doa tersebut dibaca oleh suami dan istri.
Dan pendapat yang lebih tepat dalam masalah ini adalah pendapat yang menyatakan
bahwa doa tersebut khusus dibaca oleh suami,
karena Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, sebagaimana dalam hadis Ibnu Abbas:
Jika salah seorang dari kalian mendatangi istrinya hendaknya dia mengucapkan,
BISMILLAAH ALLAAHUMMA JANNIBNASY-SYAITHOONA
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan…
WA JANNIBISY-SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA
“… dan jauhkanlah setan dari rezeki (anak) yang Engkau anugerahkan kepada kami.” (HR. Abu Dawud)
Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, Jika salah seorang dari kalian mendatangi istrinya hendaknya dia mengucapkan, …”
Dan Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak mengabarkan bahwa wanita juga harus membacanya.
Jika memang Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bermaksud menyuruh demikian,
ungkapan yang lebih tepat dan jelas adalah beliau mengucapkan
… ‘Bismillāh, Ya Allah, jauhkan kami dari setan, …'” dan seterusnya…
Sehingga ketika hal ini tidak disebutkan dalam hadis,
bisa disimpulkan bahwa hadis tersebut lebih menguatkan
pendapat yang menyatakan bahwa doa ini khusus diucapkan oleh suami,
dan inilah pendapat yang lebih kuat sisi pendalilannya.

***

هَذَا السَّائِلُ يَقُولُ: دُعَاءٌ
اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
عِنْدَ الْجِمَاعِ هَلْ هَذَا خَاصٌّ لِلرَّجُلِ فَقَطْ
أَمْ هُوَ لِلرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ ؟
الْجَوَابُ أَنْ يُقَالَ إِنَّ أَهْلَ الْعِلْمِ رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى
يَخْتَلِفُوْنَ فِي هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ عَلَى قَوْلَيْنِ
أَحَدُهُمَا اخْتِصَاصُ ذَلِكَ لِلرَّجُلِ
وَالثَّانِي التَّشْرِيكُ بَيْنَهُمَا بِأَنْ يَقُولَهُ الرَّجُلُ وَالْمَرْأَةُ جَمِيعًا
وَأَصَحُّ هَذَيْنِ الْقَوْلَيْنِ قَوْلُ مَنْ قَالَ
إِنَّهُ يَخْتَصُّ لِلرَّجُلِ
لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَمَا فِي حَدِيثِ ابْنِ عَبَّاسٍ
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ
وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا – رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ
وَلَمْ يَقُلِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْمَرْأَةَ تَقَولُ ذَلِكَ
وَلَوْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَصَدَ هَذَا
لَكَانَ الكَمَالُ فِي الْبَلَاغَةِ لِلْخِطَابِ أَنْ يَقُولَ
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ وَقَالَتْ
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ – الْحَدِيثَ
فَلَمَّا لَمْ يَكُنْ هَذَا وَارِدًا فِي الْحَدِيثِ
عُلِمَ أَنَّ الْقَوْلَ الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ الْحَدِيثُ
وَهُوَ الْقَوْلُ مَنْ قَالَ أَنَّ هَذَا الْذِكْرَ مُخْتَصٌّ بِالرَّجُلِ
وَهَذَا هُوَ الَّذِي يَدُلُّ عَلَيْهِ النَّظَرُ