Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Fajr: Tafsir Ayat 27 – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA Pada kesempatan kali ini masih membahas Tafsir Al Qur’an Surat Al Fajr memasuki Ayat ke 27 yang artinya Wahai jiwa yang tenang. Ayat ini menjelaskan tentang panggilan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada jiwa yang tenang. Yang dimaksud jiwa yang tenang berdasar dari penafsiran para ulama yang sudah di ringkas diantaranya: 1.Jiwa yang beriman. Penafsiran ini disebutkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, maksud dari jiwa yang tenang adalah jiwa yang beriman. Kata Imam Mujahid Rahimahullah (murid beliau) yang beriman adalah yakin bahwa Allah adalah Rabb kita. Setelah dia meyakini bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Tuhannya kemudian dia bersabar terhadap apa yang diperintahkan dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Supaya kita mendapatkan panggilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala “Wahai jiwa yang tenang” maka kita harus jalankan perintah Allah dan yakin bahwa Allah adalah Tuhan kita. Dan inilah manusia-manusia yang akan mendapatkan ketenangan. 2.Jiwa yang tenang adalah jiwa yang Ridho terhadap takdir Allah. Imam Mujahid menjelaskan jiwa yang tenang yaitu jiwa yang ridho terhadap takdir Allah, maksudnya nrimo, tidak mengeluh. Sehingga orang yang jiwanya tenang ia senantiasa menerima takdirnya Allah, sedangkan orang yang tidak beriman mendapatkan musibah ia mengeluh, protes. 3.Jiwa yang yakin dengan janji Allah. Pembahasan selanjutnya kapan panggilan “Wahai jiwa yang tenang” itu disampaikan? Kata Zaid ibnu Aslam mengatakan dalam tiga waktu: 1.Ketika ajalnya datang 2.Ketika dibangkitkan dari kuburan 3.Ketika dikumpulkan di padang Mahsyar