Typography and Hand Lettering: Tauhid Jalan Keselamatan – Ustadz Ahmad Zainuddin
Kita mengenal kalimat tauhid sebagai kalimat yang mulia, sebuah kalimat yang diperjuangkan oleh Nabi dan Rasul yakni Laa ilaaha illallah. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam beribadah tanpa mempersekutukan-Nya. Seorang yang bertauhid mengenal macam macam ibadah, agar jiwanya merasa tenang dalam melaksanakan amal shaleh (baca: apabila ia tidak bisa kerjakan yang ini maka ia kerjakan yang itu, guna menghindari kebosanan dalam beramal).
Tauhid Jalan Keselamatan … sebuah judul yang diintisarikan dari tujuan ibadah seseorang yakni mengikhlaskan peribadatan hanya kepada Allah Ta’ala semata. Oleh karenanya, ia mudah untuk meninggalkan macam macam syirik. Sebab ia tahu, bahaya syirik apabila dikerjakan!!!
Keutamaan tauhid (keutamaan kalimat tauhid) melahirkan buah yang manis. Dan dewasa ini, pentingnya tauhid telah mencapai status Darurat Tauhid. Mengapa? Karena masih banyak orang yang larut dalam amaliah kesyirikan dari tahun ke tahun. Ini adalah tugas berat bagi para dai ilallah.
Dengan seseorang melakukan konsekuensi tauhid, maka ketahuilah bahwa janji Allah pasti nyata, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya, “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Surat An-Nur: 55)
Dari ayat dimuka diambil faidah tentang keutamaan orang beriman dan berilmu, ia bisa mengistimbath dalil tentang khalifah atau mendapat manfaat dari kisah kepemimpinan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tinggal menunggu waktu saja; tidak usah memprediksi dengan adanya hadits tentang kemenangan Islam. Ahli Tauhid hanya menempuh sebab-sebab kebaikan, adapun hasilnya diserahkan kepada Allah. Bukan kita sibuk mengangkat isu tertentu, lalu mencocokkannya dengan dalil yang sudah ada. Tanpa ia menemukan salafnya dalam perihal yang ia buat?!?
Dalam ayat di atas disinggungpula keberadaan orang fasik dan munafik. Arti fasik dan munafik setali tiga uang, maksudnya ia hampir serupa tujuannya yakni menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keislaman. Anda bisa melihat dari ayat di atas bahwa akibat ingkar jani adalah cap fasik bagi para pelakunya. Naudzubillah.
Dan dalam ayat di atas dikemukakan berupa hal yang selaras dengan hadits tentang nikmat, “Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi”. Yang demikian termasuk manfaat tauhid dalam jangka dekat atau bisa disebut sebagai nilai positif tauhid seseorang. Inilah firqah Najiyah yang sesungguhnya, sekelompok orang yang ditolong dengan sebab tauhid yang ada pada mereka.