Jatuh Cinta dalam Islam – Ustadz dr. Raehanul Bahraen – 5 Menit yang Menginspirasi
Jika sebelumnya kita telah sedikit mengupas Virus Merah Jambu (VMJ) dan sekarang merambah pada poin selanjutnya yakni Jatuh Cinta dalam Islam. Semua bermula dari sini …. Ghadul bashar atau jaga pandanganmu dari melihat yang haram. Islam sebagai agama yang selaras dengan fitrah manusia mengerti bahwa laki-laki dan perempuan ada ketertarikan antar satu dengan lainnya.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (zina dan pengantarnya), Islam menutup celah untuk sampai kepadanya, sebagai bentuk kasih sayang terhadap umatnya. Zina adalah perbuatan fahisyah, salah satu yang mengobarkannya ialah fitnah wanita; apakah ia berjilbab atau tidak menutup aurat. Sebab para Setan menghiasi para wanita saat keluar rumah dengan keindahan. Ini belum pacaran, baru sekedar lewat di jalan. Lantas, bagaimana cara menghindari pacaran?
Banyak yang mencari tahu doa ketika jatuh cinta dalam Islam, apa yang harus dipanjatkan? Saat jatuh cinta dalam Islam dibingkai dengan indahnya yaitu melalui jalur resmi berupa pernikahan. Bagi yang belum siap menikah, hendaknya mengamalkan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bab ini (seperti mencermati ayat dan hadits tentang puasa).
Salah satu pintu penyebab terjatuhnya seseorang melihat kepada yang haram ialah terciptanya waktu luang. Waktu luang adalah waktu di mana tidak adanya target untuk melakukan sesuatu, ia tidak ada tuntutan untuk melakukannya. Walhasil, sikap ceroboh kadang masuk melalui celah ini.
Pacaran termasuk faktor penghambat prestasi belajar yang paling utama, jika ada yang menyatakan Biar Tambah Semangat, maka itu tidak betul. Beda halnya jika cintanya dibangun di atas pernikahan, maka semangatnya nyata!!! Contoh fitnah yang menyerang para pemuda ialah fitnah syahwat, di mana saat itu syahwat tengah bergelora. Bagaimanakah cara menghadapi fitnah sesuai sunnah?
Back to syahwat, menilik pengertian syahwat menurut KBBI ia adalah nafsu atau keinginan bercinta (tentu arahnya hubungan sepasang suami istri) dan menilik hadits tentang cinta sejati yakni cintanya seorang suami kepada istrinya dan sebaliknya. Dan hadits cinta secara umum ialah dua orang yang saling mencintai karena Allah, itulah hakikat cinta dalam Islam; cintanya karena Allah, Oleh karena itu, tepat jika dikatakan bahwa menikah adalah ibadah.
Masih terkait pemicu jatuh cinta, ia adalah ikhtilath. Bercampurnya seseorang dalam fasilitas umum yang tidak bisa dielakkan. Memungkinkan adanya saling pandang, curi curi pandang, dan berkhayal. Bagaimanakah hukum ikhtilath? Simak lebih lanjut dalam paparan video-video berikutnya … Temukan kata cinta yang sesuai fitrah dalam video yang menggugah ini!