Kajian Kitab Penyejuk Hati Orang-Orang Bertauhid, Bab 14.
Penjelasan Surat Al ‘Arof Ayat 191 dan 192 disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
Bab 14
Bab Penjelasan Surat Al Araf Ayat 191—192
أَيُشۡرِكُونَ مَا لَا يَخۡلُقُ شَيۡـٔٗا وَهُمۡ يُخۡلَقُونَ
(Bahasa Indonesia)
Mengapa mereka mempersekutukan (Allah dengan) sesuatu (berhala) yang tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun? Padahal (berhala) itu sendiri diciptakan.
-Sura Al-A’raf, Ayah 191
وَلَا يَسۡتَطِيعُونَ لَهُمۡ نَصۡرٗا وَلَآ أَنفُسَهُمۡ يَنصُرُونَ
(Bahasa Indonesia)
Dan (berhala) itu tidak dapat memberikan pertolongan kepada penyembahnya, dan kepada dirinya sendiri pun mereka tidak dapat memberi pertolongan.
-Sura Al-A’raf, Ayah 192
Dalil Akli bantahan terhadap sesembahan selain Allah.
Kesimpulan,
Mempersembahkan ibadah kepada selain Allah adalah kebatilan. Sebab sesembahan tersebut bukan pencipta dan tidak mampu membantu siapapun.
Syarah,
Seandainya sesembahan itu tidak mampu membantu dirinya sendiri maka dia tidak akan mampu membantu orang lain.
Dalil 2, Surat Fathir 13
وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمۡلِكُونَ مِن قِطۡمِيرٍ
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
-Sura Fatir, Ayah 13
Qithmir diumpamakan sebagai sesuatu yang remeh temeh. Seperti kulit ari buah kirma atau salak.
Sedangkan Allah memiliki segalanya dan memerintahkan untuk meminta kepadaNya, dan Allah berjanji akan mengabulkan permintaan kita.
Kesimpulan,
Sesembahan selain Allah tidak memiliki kekuasaan apa-apa, maka tidak layak untuk disembah.
Dalil 3,
Hadits dari Rasulullah menceritakan sebuah kejadian dalam pertempuran dari anas menceritakan Rasulullah diperang uhud terluka. Rasulullah terperosok pada lubang perangkap.
Orang kafir yang melihat ini menyabetkan pedang ke arah Rasulullah dan mengenai baju besi Rasulullah dan mengakibatkan memar pada tubuh Rasulullah dan ada lagi yang melempar batu besar ke arah Rasulullah yang menyebabkan batu besi tersebut pecah dan muka Rasulullah terluka dan gigi beliau pecah. Rasulullah kemudian berkata, apakah mungkin suatu kaum akan beruntung jika. mereka melukai nabinya sendiri. kemudian Allah menegur dan menurunkan ayat 128 surat Ali Imron.
لَيۡسَ لَكَ مِنَ ٱلۡأَمۡرِ شَيۡءٌ أَوۡ يَتُوبَ عَلَيۡهِمۡ أَوۡ يُعَذِّبَهُمۡ فَإِنَّهُمۡ ظَٰلِمُونَ
Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zhalim.
-Sura Aal-E-Imran, Ayah 128
Jika Rasulullah saja tidak boleh dan tidak bisa menentukan nasib orang lain selamat atau celaka maka apalagi orang-orang yang keimanannya dibawah Rasulullah. para wali atau yang semisalnya.
Tapi ini tidak memungkiri atau menjatuhkan para wali. namun mendudukkan para wali pada tempatnya, supaya tidak berlebihan.
Rasulullah pernah melaknat seseorang dalam qunut nazilah yaitu sufyan ibnu umayyah. Mamun akhirnya sufyan masuk islam dengan kehendak Allah.
Kesimpulan,
Manusia termulia sekaliber Rasulullah saja tidak mampu memberi manfaat atau madhorot, bagaimana dengan selaim beliau.
Dalil 4,
ketika turun surat asy suaro 214 untuk. memberi peringatan kepada keluarga terdekat.
وَأَنذِرۡ عَشِيرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِينَ
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,
-Sura Ash-Shu’ara, Ayah 214
Dari abu hurairoh,
Rasulullah bersabda dan mengumpulkan orang-orang quraisy dan berkata berimanlahnkalian kepada Allah, aku tidak bisa bantu kaliannjika kalian tidak beriman. Kedekatan nasab tidak bermanfaat jika tidak beriman.
(sebagaimana paman Rasulullah yaitu abu lahab yang terlaknat, kekufuran telah menjatuhkan abu lahab. sedangkan salman al farisi yang bukan kerabat Rasulullah menjadi mulia dengan sebab beriman kepada Allah.)
Setelah Rasulullah menyeru orang quraisy kemudian Rasulullah menyebutkan Nama-nama secara spesifik yaitu ibnu abbas, kemudian shofiyya bibi Rasulullah dan Fatimah binti Muhammad dan berkata tidak akan dapat membantu mereka di akhirat jika tidak beriman kepada Allah.
Dalam hadits ini. menggambarkan kita tidak boleh menggantungkan nasib atau urusan kepada manusia.
Kesimpulan,
Menggantungkan diri kepada manusia adalah kesalahan fatal. Sebab hanya Allah yang bisa memberi manfaat dan menghindarkan dari mara bahaya.