Apakah Kemiskinan yang Anda Takutkan? – Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad #NasehatUlama
Rizki manusia sudah Allah tentukan. Namun tidak sedikit orang yang selalu merasa kurang. Padahal perutnya sudah kenyang, badan sudah diberi pakaian, dan kunci rumah pun sudah ditangan. Bahkan kebutuhan hidup untuk dirinya dan keluarganya sudah cukup untuk beberapa bulan ke depan. Mengapa demikian? Yuk simak Nasihat dari syaikh Abdul Muhsin al-Abbad berikut ini.
Dan Abu Darda’ berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka yang sedang berbicara tentang kemiskinan dan mereka takut akan hal itu.
Maksudnya, mereka takut miskin, mereka khawatir tentang rezeki mereka dan mereka takut kemiskinan menimpa mereka.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah miskin yang kalian takutkan?”
Apakah kalian takut miskin?
“Sungguh, dunia akan dihamparkan untuk kalian seluas-luasnya.”
Maksudnya, dunia akan mereka dapatkan dan kemudian muncul fitnah di dunia.
Sebagaimana disebutkan (dalam hadis)… bahwa harta adalah sumber fitnah, bahwa fitnah umat Rasulullah adalah harta dunia.
Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
(QS. Al-Fajr: 20)
Di antara umat Islam ada yang diuji dengan cara mendapatkan hartanya, baik dengan cara yang halal ataupun haram.
Bahkan meskipun dia hartanya sudah banyak, apa yang dia miliki tidak memuaskan dirinya sehingga dia terus berusaha untuk menambah hartanya dengan cara yang haram.
Beliau bersabda, “Apakah kemiskinan yang kalian takutkan?”
“Demi Allah, dunia akan dihamparkan untuk kalian seluas-luasnya.”
Maksudnya, apa yang kalian takutkan, apa yang kalian khawatirkan, justru harta yang melimpah akan didatangkan untuk kalian
“Sehingga tidak ada yang membuat hati setiap orang dari kalian menyimpang kecuali hal tersebut.” (Hadis diriwayatkan oleh Al-Bazzar)
Yakni karena dunia, karena fitnah harta dan ketamakan terhadapnya sehingga setiap orang berupaya untuk mendapatkan harta dengan segala cara,
meremehkan perkara ini dan tidak mempedulikan harta yang dia dapatkan apakah halal atau haram.
Dari situlah fitnah muncul dan sebab itulah hati manusia kemudian menyimpang.
Berpaling dari jalan yang lurus karena mengikuti syahwat dan tamak dalam mendapatkan harta dengan segala cara dan upaya
baik dengan cara yang halal ataupun yang haram.
Dan sebagaimana difahami, bahwa halal adalah apa yang Allah dan Rasul-Nya halalkan dan haram adalah apa yang Allah dan Rasul-Nya haramkan.
Akan tetapi, orang yang diuji dengan fitnah harta sehingga dunia menjadi perhatian utamanya, harta halal adalah apa yang sudah dia dapatkan, halal baginya adalah apa yang sudah ada di tangannya, apa yang sudah digenggam tangannya,
dan haram adalah apa yang belum berada di tangannya. Kita berlindung kepada Allah dari yang demikian itu.
sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, dunia akan dihamparkan untuk kalian seluas-luasnya.”
Dan dunia yang akan dihamparkan bagi mereka seluas-luasnya sudah terjadi sekarang sebagaimana dikabarkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan banyak manusia terfitnah dengan harta dan hati mereka menyimpang karena sebab harta tersebut.
Hati mereka berpaling karena sebab harta dan menyimpang dari jalan yang lurus karena harta,
sehingga harta berubah menjadi sebab mereka bersikap melampaui batas, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla;
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. Al-Alaq: 6-7)
Harta yang mereka dapatkan menjadikan mereka melampaui batas, di antara mereka ada yang mendapatkan harta kemudian melampaui batas dan membuat mereka melanggar batas-batas syariat,
dan menggunakan hartanya untuk hal yang tidak diperintahkan sehingga hartanya digunakan untuk perkara yang halal dan juga yang haram,
yang dengan hal tersebut muncullah fitnah yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan muncul hati yang menyimpang karena sebab harta dan usaha untuk mendapatkannya dengan berbagai cara
walaupun cara untuk mendapatkan harta tersebut adalah cara yang haram.
***
وَأَبُوْ الدَّرْدَاءِ يَقُوْلُ: خَرَجَ عَلِيْهِمِ الرَّسُولُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَهُمْ يَتَحَدَّثُونَ فِي الْفَقْرِ وَيَتَخَوَّفُونَهُ
يَعْنِي يَخْشَوْنَ مِنَ الْفَقْرِ وَيَهُمُّهُمْ أَمْرُ الرِّزْقِ وَيَتَخَوَّفُونَ أَنْ يَحْصُلَ لَهُمْ الْفَقْرُ
فَالرَّسُولُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: آلْفَقْرَ ؟
أَتَخْشَوْنَ الْفَقْرَ؟
لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا صَبًّا
يَعْنِيْ مَعْنَاهَا أَنَّهَا سَتَحْصُلُ لَهُمْ الدُّنْيَا وَسَتَحْصُلُ الْفِتْنَةُ فِي الدُّنْيَا
…كَمَا جَاءَ
الْفِتْنَةُ تَكُونُ بِالْمَالِ وَأَنَّ فِتْنَةَ أُمَّةِ رَسُولِ اللهِ إِنَّمَا هِيَ بِالْمَالِ
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
اَلْفَجْرُ- الْآيَةَ 20
وَمِنْهُمْ مَنْ يُبْتَلَى بِتَحْصِيلِهِ بِأَيِّ طَرِيقٍ سَوَاءً عَنْ طَرِيقٍ حَلَالٍ أَوْ طَرِيقٍ حَرَامٍ
وَحَتَّى لَوْ كَانَ مُكْثِرًا فَإِنَّهُ لَا يَكْفِيهِ هَذَا الَّذِي بِيَدِهِ بَلْ يَسْعَى إِلَى أَنْ يَزِيدَ عَنْ طَرِيقِ حَرَامٍ
قَالَ : آلْفَقْرَ تَخَافُونَ؟
وَاللهِ لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا صَبًّا
يَعْنِي مَعْنَاهُ أَنَّكُمْ يَعْنِي هَذَا الَّذِي تَخْشَوْنَهُ وَتَخَافُونَهُ يَعْنِي سَيَحْصُلُ لَكُمُ الْمَالُ الْكَثِيرُ
وَحَتَّى لاَ يُزِيغَ قَلْبَ أَحَدٍ مِنْكُمْ إِزَاغَةً إِلاَّ هِيَهْ
رَوَاهُ الْبَزَّارُ
يَعْنِي الدُّنْيَا ذَلِكَ لِفِتْنَةِ الْمَالِ وَالْحِرْصِ عَلَيْهِ و كُلُّ إِنْسَانٍ يَسْعَى لِتَحْصِيلِهِ بِأَيِّ طَرِيقٍ
وَيَسْتَهِينُ فِي أَمْرِهِ وَلَا يُبَالِيْ الْمَالَ يَحْصُلُ إِلَيْهِ مِنْ حَلَالٍ أَوْ حَرَامٍ
فَتَكُونُ الْفِتْنَةُ فِيْ ذَلِكَ وَتَكَوْنُ إِزَاغَةُ الْقُلُوبِ بِذَلِكَ
وَيَكُونُ الْاِنْحِرَافُ عَنِ الْجَادَّةِ بِاتِّبَاعِ الشَّهْوَاتِ وَالْحِرْصِ عَلَى تَحْصِيلِ الأَمْوَالِ بِأَيِّ وَسِيلَةٍ وَبِأَيِّ طَرِيقَةٍ
سَوَاءً كَانَ عَنْ طَرِيقٍ… عَنْ طَرِيقِ حَلَالٍ أَوْ حَرَامٍ
وَمِنَ الْمَعْلُومِ أَنَّ الْحَلَالَ مَا أَحَلَّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ وَالْحَرَامُ مَا حَرَّمَهُ اللهُ وَرَسُولُهُ
لَكِنَّ مَنِ ابْتُلِيَ بِالْمَالِ وَصَارَ هَمُّهُ الدُّنْيَا الْحَلَالُ مَا حَلَّ فِي الْيَدِ الْحَلَالُ عِنْدَهُ مَا حَلَّ فِي يَدِهِ مَا وَصَلَ إِلَى يَدِهِ
وَالْحَرَامُ مَا لَمْ يَصِلْ إِلَى يَدِهِ – وَالْعِيَاذُ بِاللهِ
فَالرَّسُولُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَقُولُ: لَتُصَبَّنَّ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا صَبًّا
وَكَانَتِ الدُّنْيَا لَتُصَبَّنَّ عَلَيْهِمْ صَبًّا قَدْ وَقَعَ كَمَا أَخَبَرَ بِهِ الرَّسُولُ عَلَيْهِ الصَّلَاَةُ وَالسَّلَامُ
وَفُتِنَ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ بِالْمَالِ وَحَصَلَ لَهُمْ الزَّيْغُ بِسَبَبِهِ
وَزَاغَتْ قُلُوبُهُمْ بِسَبَبِ الْمَالِ وَانْحَرَفُوْا عَنِ الْجَادَّةِ بِسَبَبِ الْمَالِ
وَصَارَ الْمَالُ سَبَبًا لِلطُّغْيَانِ كَمَا قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ أَن رَّآهُ اسْتَغْنَىٰ
اَلْعَلَقُ اَلآيَةُ 6 – 7
فَكَانَ حُصُولُ الْمَالِ لَهُمْ طُغْيَانٌ مِنْهُمْ مَنْ حَصَلَ لَهُ الطُّغْيَانُ وَحَصَلَ لَهُ مِنْ تَجَاوَزِ الْحُدُودِ
وَصَرْفِ الْمَالِ فِيْ غَيْرِ مَا أُمِرَ بِصَرْفِهِ فِيهِ فَيُصْرَفُ فِي الْحَلَالِ وَفِي الْحَرَامِ
فَحَصَلَتْ بِذَلِكَ الْفِتْنَةُ الَّتِيْ أَخَبَرَ بِهَا الرَّسُولُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ
وَحَصَلَتْ بِذَلِكَ إِزَاغَةُ الْقُلُوبِ بِسَبَبِ الْمَالِ وَالْعَمَلِ عَلَى التَّوَصُّلِ إِلَيْهِ بِأَيِّ طَرِيقٍ
وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ الطَّرِيقُ الْمُوصِلُ إِلَيْهِ حَرَامًا