Tidak hanya meyakini bahwa Allah itu ada, Islam juga memerintahkan kita untuk mengenal-Nya. Mengenal Allah subhanahu wata’alaa dapat menguatkan iman kita. Dan di antara cara mengenal Allah yaitu dengan mengenal nama-nama-Nya.
Makna Nama Allah Al-Muqoddim Dan Al-Mu’akhir
Yang Maha Medahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan
Dalil dari hadits shohih bukhori dan shohih muslim
Disebutkan diakhir sebuah doa yang dianjurkan dibaca setelah tasyqhud dan sebelum salam.
…أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Engkaulah al-Muqaddim dan Engkaulah al-Muakhkhir. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Muttafaqun alaih)
Potongan doa ini cecara umum doa ini memohon ampunan kepada Allah.
Diakhir doa ini menyebutkan Nama Allah Al-Muqoddim Dan Al-Mu’akhir. Korelasi dari penyebutan nama ini adalah, dseibutkan oleh syeikh abudrrazzaq ini untuk mengigatkan kita betapa buruknya efek dosa dan indahnya efek ampunan dari Allah.
Efek buruk dari dosa adalah kita akan diakhirkan oleh Allah dari banyak hal. Diakhirkan rizkinya, diakhirkan jodohnya, diakhirkan ketenangan batinnya dan lainnya.
Kondisi ini bisa diperbaiki, caranya dengan bertaubat dan minta ampun kepada Allah.
Jika dosa-dosa kita diampuni maka Allah akan mengawalkan dan mendahulukan urusan-urusan kita.
Yang akan ditonjolkan dalam nama ini adalah kesempurnaan Allah dalam tiga hal, kekuasaanNya, kehendakNya dan kebaijaksanaanNya.
Makna dari Nama Allah Al-Muqoddim Dan Al-Mu’akhir
Makna dari Al-Muqoddim dan Al-Mu’akhir adalah yang meletakkan sesuatu pada tempatnya. Allah akan mendahulukan dan mengakhirkan sesuatu yang dikehendakiNya.
Contoh Allah mendahulukan takdir sebelum terjadinya sesuatu. Dan Allah mendahulukan sebagian orang untuk mendapatkan hidayah dibandingkan yang lain.
Diwaktu yang sama ada sebagian hamba oleh Allah diakhirkan hidayahnya dan yang lainnya.
Tidak ada yang bisa menunda sesuatu yang didahulukan oleh Allah dan tidak ada yang bisa mendahulukan sesuatu yang ditunda oleh Allah.
Pembahasan:
Yang didahulukan dan diakhirkan ada yang bersifat takdir dan syariat.
Yang bersifat takdir, contoh takdir kelahiran, takdir kesembuhan dari sakit. Mengapa diakhirkan? Bisa jadi Allah sedang memberi kesempatan untuk lebih banyak berdoa. Ini karena kebijaksanaan Allah
Contoh lain, kekayaan. Ada orang yang ditunda dan didahulukan oleh Allah. Ini menunjukkan kekuasaan Allah. Allah Maha Kuasa utuk membagikan rizki kepada siapa yang Allah kehendaki.
Maka jangan pernah melanggar aturan Alah dalam mencari rizki Allah.
Syariat, ketika Allah menetapkan syariat Dialah yang mendahulukan dan mengakhirkan. Allah mendahulukan sholat subuh dan mengakhirkan isya. Ini adalah hak prerogatif Allah untuk mengatur ibadah.
Kemudian masalah waris, anak laki-laki mendapatkan hak lebih banyak dari anak perempuan. Allah-lah yang mendahulukan anak laki-laki dari anak perempuan.