Apa yang harus dilakukan jika bingung menentukan pilihan? Ada beragam cara yang dilakukan manusia saat dilanda kebimbangan. Ada orang pergi ke dukun guna meminta saran. Dan ada pula yang menentukan pilihan dengan melempar anak panah atau sejenisnya. Namun hal semacam itu jangan ditiru karena termasuk contoh perkara jahiliyah yang dilarang oleh syariat. Islam telah mengajarkan kita cara terbaik yaitu dengan shalat istikharah.

Pertama, jadi dia memilih salah satu dari dua pilihan,
lalu istikharah dan ternyata keduanya dipermudah semua,
begitu? Ya.
Pertama, bahwa istikharah
adalah setelah jelas pilihannya,
setelah membulatkan tekadnya.
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda,
“Ketika salah seorang dari kalian sudah bertekad untuk melakukan sesuatu,
maka hendaknya dia salat dua rakaat, …”
Jadi, istikharah bukan ketika Anda belum menentukan pilihan.
Perbanyak bertanya, meneliti,
dan meminta pendapat orang lain,
hingga hati Anda condong pada salah satu pilihan.
Jika hati Anda sudah condong pada salah satu pilihan tersebut,
lalu istikharahlah kepada Allah dengan pilihan itu.
“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu,
dan memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu.
Sungguh, Engkau Yang Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui,
dan Engkau Yang Menakdirkan sedangkan aku tidaklah mampu melakukannya.
Sungguh, Engkau Mengetahui perkara yang gaib, …”
lalu Anda katakan pilihan tersebut,
misalkan kerjasama dengan si fulan,
bersafar dengan si fulan,
atau menikah dengan si fulanah.
Tergantung pilihan yang Anda inginkan.
Baik, setelah itu, jika hal tersebut dipermudah, alhamdulillah.
Jika tidak ada kemudahan, ya sudah,
tinggalkan dan ambil pilihan kedua.
Adapun jika Anda istikharah dengan mengatakan, “Ini atau ini?”
Apa faedahnya?
Jadi, istikharah adalah setelah membulatkan tekad untuk suatu hal.

***

أَوَّلًا يَقُولُ اخْتَارَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ
اسْتَخَارَ تَيَسَّرَ الْأَمْرَانِ
هَكَذَا؟ أَيْ نَعَمْ
أَوَّلًا الْاِسْتَخَارَةُ
إِنَّمَا تَكُونُ بَعْدَ الْاِسْتِشَارَةِ
بَعْدَ الْعَزْمِ
يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا عَزَمَ أَحَدُكُمْ عَلَى الأَمْرِ
فَيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ
يَعْنِي مَا تَكُونُ الْاِسْتَخَارَةُ وَأَنْتَ مَا زِلْتَ يَعْنِي لَمْ تَخْتَرْ
تُكْثِرُ مِنَ السُّؤَالِ تُكْثِرُ مِنَ الْبَحْثِ
تُكْثِرُ مِنَ الْاِسْتِشَارَةِ
حَتَّى يَمِيلَ قَلْبُكَ إِلَى أَحَدِهِمَا
فَإِذَا مَالَ قَلْبُكَ إِلَى أَحَدِهِمَا
اسْتَخِرِ اللهَ بِهِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ
وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ
فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ
إِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ
إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
فَتَقُولُ هَذَا الْأَمْرَ
مَثَلًا المُشَارِكَةُ مَعَ فُلَانٍ
أَوِ السَّفَرُ مَعَ فُلَانٍ
أَوْ الزَّوَاجُ بِفُلَانَةٍ
حَسَبَ الْأَمْرُ الَّذِي تُرِيدُ
زَينٌ! ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ إِنْ تَيَسَّرَ الْحَمْدُ لِلهِ
إِنْ مَا تَيَسَّرَ خَلَاصٌ
أَعْرِضْ عَنْهُ خُذِ الْأَمْرَ الثَّانِي
أَمَّا أَنْ تَسْتَخِيرَ وَتَقُولُ هَذَا أَوْ هَذَا
مَا الفَائِدَةُ؟
الْاِسْتَخَارَةُ بَعْدَمَا تَعْزَمُ عَلَى الْأَمْرِ