Islam adalah agama dengan ajarannya yang lengkap hingga menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Di dalam Islam juga dijelaskan perkara halal dan haram. Kita hanya diperkenankan makan dari hasil yang halal. Dan alhamdulillah banyak sekali pekerjaan yang baik dan halal. Sebaliknya, kita dilarang makan dari hasil yang haram. Allah subhanahu wata’alaa berfirman:
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.. (QS. At-Tahrim: 6)
Mengenai cara yang halal dalam mendapatkan harta,
para ulama telah menyebutkan
bahwa hanya ada 3 cara, tidak ada cara selain itu.
(PERTAMA)
Melalui warisan,
(KEDUA)
dengan akad transaksi,
atau
(KETIGA)
mengambil sesuatu yang boleh diambil.
Ihwal warisan telah Allah ʿAzza wa Jalla Jelaskan pembagian dan rinciannya
dalam al-Quran secara detail dan gamblang.
Transaksi maksudnya adalah jual beli, Allah ʿAzza wa Jalla Berfirman (yang artinya):
“Allah telah Menghalalkan jual beli dan Mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Jual beli dan yang semakna dengannya.
Termasuk bentuk transaksi adalah hibah
dan semua bentuk pemberian,
serta sewa-menyewa yang merupakan bentuk menjual manfaat,
dan akad-akad yang lainnya.
Adapun cara ketiga, yaitu mengambil sesuatu yang boleh diambil.
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam telah menjelaskan
bahwa orang-orang secara kolektif memiliki tiga perkara.
Sesuatu yang boleh diambil ini,
yang terbebas dari penguasaan dan kepemilikan pribadi,
jika seseorang mendapatkannya, maka itu jadi miliknya,
seperti kayu, hewan buruan, rerumputan, air,
dan hal-hal lain yang sudah diketahui
dan dijelaskan secara rinci dalam kitab-kitab ulama.
***
فَأَمَّا طَرِيقُ الْحِلِّ فِي كَسْبِ الْأَمْوَالِ
فَقَدْ ذَكَرَ أَهْلُ الْعِلْمِ
أَنَّهَا ثَلَاثَةُ طُرُقٍ لَا رَابِعَ لَهَا
إِمَّا أَنْ يَكُونَ بِالْإِرْثِ
وَإِمَّا أَنْ يَكُونَ بِالتَّعَاقُدِ
وَإِمَّا أَنْ يَكُونَ بِحِيَازَةِ الْمُبَاحَاتِ
فَالْإِرْثُ قَدْ قَسَّمَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ وَفَصَّلَهُ
فِي كِتَابِهِ تَفْصِيلًا مُبِينًا
وَالتَّعَاقُدُ هُوَ الْبَيْعُ وَقَدْ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
الْبَيْعُ وَمَا فِي حُكْمِهِ
مِنْ صُوَرِ التَّعَاقُدِ كَالْهِبَاتِ
وَسَائِرِ التَّبَرُّعَاتِ
وَالْإِجَارَةِ الَّتِي تَكُونُ بَيْعًا لِلْمَنَافِعِ
وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْعُقُودِ
وَأَمَّا النَّوْعُ الثَّالِثُ وَهُوَ حِيَازَةُ الْمُبَاحَاتِ
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيَّنَ
أَنَّ النَّاسَ شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ
فَهَذِهِ الْمُبَاحَاتُ
الَّتِي هِيَ مُنْفَكَّةٌ عَنِ الْمِلْكِ وَالْاِخْتِصَاصِ
إِذَا حَازَهُ امْرُؤٌ فَإِنَّهُ يَمْلِكُهَا
كَالْحَطَبِ وَالصَّيْدِ وَالْحَشِيشِ وَالْمَاءِ
وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْأُمُورِ الْمَعْرُوفَةِ
الْمُبَيَّنَةِ فِي تَفْصِيلِهَا فِي كُتُبِ أَهْلِ الْعِلْمِ