Fatamorgana Kehidupan Dunia – Ustadz Afifi Abdul Wadud

Ceramah agama yang Anda simak saat ini mengisyaratkan kepada hadits tentang waktu dan mencoba mengetengahkan bahagia menurut Islam. Tema yang diambil seputar Fatamorgana Kehidupan Dunia. Ada dengan dunia? Mari kita simak lebih lanjut …

Mensyukuri nikmat Allah mulai dari yang kecil, seperti mengingat 5 perkara sebelum 5 perkara; hidup sebelum mati, kaya sebelum miskin, muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, dan senggang sebelum sempit. Darinya kita memperoleh manfaat bersyukur dengan apa yang telah kita raih. Mencari kebahagiaan terdapat di dalam menjaga produktivitas waktu pada diri seseorang.

Waktu dalam Islam sangatlah penting, sebab ia tak bisa kembali. Ditanam darinya kebaikan atau keburukan Anda. Semakin banyak amal shalih yang Anda kerjakan, maka semakin besar peluang pahala yang Anda dapatkan. Menyibak hadits tentang dunia sementara, tentunya seorang beriman tidak menghadapkan hatinya 100 persen kepadanya.

Mengenali syarat masuk Surga dan membaca satu demi satu hadits tingkatan Surga menjadikan jiwa ini melambung ke udara, saking bahagianya. Semoga Allah kabulkan hajat kaum muslimin berupa memasuki Surga yang luasnya melebihi luasnya langit dan bumi. Bahkan lebih dari itu. Dunia hanya sementara, untuk apa kita bersusah payah padanya?

Memanfaatkan waktu dalam Islam itu yang utama dan menyia-nyiakan waktu termasuk alamat petaka bagi pelakunya. Resep hidup bahagia menurut Islam ialah dengan mengikuti kalam Allah dan sabda Rasul-Nya dengan mengikuti pemahaman sahabat Nabi saat menjalaninya. Kebahagiaan adalah kebahagiaan hati, hati yang hidup mampu merasakan ketenangan tersebut.

Lantas, bagaimana dengan hati yang mati? Cara menghidupkan hati yang mati ialah dengan menuntut ilmu syar’i. Keutamaan menuntut ilmu syar’i tidak terbilang jumlahnya. Salah satunya; para penuntut ilmu, posisinya dibanggakan di hadapan para Malaikat. Terakhir, apabila Anda ingin bahagia, menej waktu Anda sebaik yang Anda bisa. Barakallahu fikum.