Pembahasan Tentang Ilmu Perbintangan – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Kajian ini membahas kitab Qurratu ‘Uyun al-Muwahhidin, sebuah kitab yang membahas tentang tauhid. Sebagai seorang muslim, kita wajib mentauhidkan Allah subhanahu wata’alaa dari berbagai macam bentuk perbuatan kesyirikan.

BAB 28 Bab Pembahaaan Ilmu Tentang Perbintangan

Dalam judul Bab ini syeikh tidak langsung menyebutkan hukumnya karena Ada yang boleh Dan tidak boleh. Berbeda jika dalam Pembahasan yang hukumnya sudah jelas maka syeikh akan langsung menyebutkan hukum dalam judul Bab.

Dalil 1,
Atsar dari tabiin bernama Qotadah, beliau berkata Allah menciptakan bintang untuk tiga tujuan.

  1. Sebagai hiasan langit.
  2. Untuk melempar syetan

وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ

Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat (langit dunia), dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

-Surat Al-Mulk, Ayat 5

  1. Dijadikan sebagai tanda yang dijadikan untuk petunjuk. (Navigasi)

وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلنُّجُومَ لِتَهۡتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۗ قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

-Surat Al-An’am, Ayat 97

Barangsiapa memaknai bintang dengan selain tiga Hal diatas maka dia telah salah Dan menyia-nyiakan jatah surganya. Dan dia memaksakan diri untuk membahas sesuatu yang dia tidak memiliki ilmunya.

Kesimpulan,
Mengfungsikan bintang sebagai sarana untuk mengetahui Hal ghoib adalah kesyirikan.

Dalil 2,
Membaca tempat terbitnya bulan.

Tempat terbitnya bulan Dari satu waktu ke waktu lain berubah-ubah.

Imam Qotadah beliau mengatakan hukumnya makruh mempelajari manazilul Qomar. Ada sebagian ulama yang membolehkan diantaranya imam Ahmad Bin Hambal.

Syeikh sholeh Al fauzan memilih pendapat yang membolehkan. Alasan beliau karena mempelajari manazilul Qomar hanya sekedar tanda saja.

Kesimpulan,
Mempelajari ilmu Tentang perpindahan tempat terbitnya bulan diperbolehkan dengan syarat tidak diyakini bahwa bulan tersebut mempengaruhi kejadian di Alam semesta

Syariah halaman 431,
Imam ibnu rojab menyimpulkan Ada dua jenis ilmu tasyir dan ta’tsir. Tasyir yang diperbolehkan, sesungguhnya ilmu ta’tsir haram dipelajari. Ta’tsir adalah ilmu ketika meyakini pergerakan bintang mempengaruhi kejadian di Alam semesta.

Adapun ilmu tasyir adalah Tentang perjalanan, menjadikan bintang sebagai tanda arah dalam perjalanan. Boleh untuk dipelajari.

Dalil 3,
Dari Abu Musa radiyallahu ‘anhu Rasulallah bersabda Ada tiga jenis manusia yang tidak masuk surga.

  1. Orang yang kecanduan khomer
  2. Orang yang memutus silaturahim
  3. Orang yang percaya / meyakini sihir, yang dimaksud meyakini adalah melakukan sihir atau mempercayai tukang sihir.

Ilmu tanjim termasuk sihir

Rasulallah bersabda,
Barangsiapa yang mempelajari sebagian ilmu nujum berarti dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir.

Kesimpulan,
Haram meyakini sihir apapun jenisnya termasuk diantaranya ilmu nujum.