Hakikat Keselamatan – Ustadz Rizal Yuliar Putrananda, Lc.

Doa selamat dunia akhirat senantiasa kita lantunkan, “Rabbana aatinaa fiddunya hasanah wa fil aakhiirati hasanah waqinaa adzaabannar” di pagi dan menjelang senja. Di samping itu, kelak kita pun bersiap menghadapi ayat yang berisi statement, “Kullu nafsin dzaiqatul maut”, seorang yang cerdas selalu memikirkannya dan membawanya dalam bayang-bayang pelupuk matanya. Tidak ada yang ia cari dalam dunia ini, kecuali bekal menuju akhirat.

Islam tidak mengalpakan urusan dunia, justru banyak para salaf yang mencontohkan bekerja. Hal tersebut tidak bertolak belakang, inilah bukti Islam adalah agama yang benar. Sebagai pembawa dakwah tauhid yang mulia, seseorang hendaknya membekali dirinya dengan ilmu syari. Tauhid adalah asas yang utama, landasan dakwah para Nabi dan Rasul. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengawalinya dengan dakwah syahadat tauhid.

Pertanyaan tentang tauhid dan fungsi tauhid akan mengenalkan kita bahwa mempelajari tauhid tidak akan pernah habis, tidak akan pernah selesai, meskipun kita telah menamatkan kitab aqidah ini dan kitab aqidah itu. Sebab pentingnya ilmu ini. Di dalamnya kita diingatkan hadits tentang syirik dan hukum memakai jimat, mengenali contoh syirik kecil dan contoh syirik besar. Ingatlah, wahai saudaraku, bahwa bahaya syirik sudah tampak di depan mata, apabila ia dibiarkan, maka ia akan membesar dengan pembiaran yang dilakukan manusia.

Syirik dalam Islam menodai makna tauhid yang terpatri dalam kalimat tauhid: Laa ilaaha illallah. Dan mengetahui contoh perbuatan syirik akan mencegah seseorang untuk menjadi musyrik tanpa sadar. Mari bersama kita perkuat tauhid dengan memahami dalil syirik, mengenali syirik besar, mengenal ciri orang musyrik … itulah hakikat keselamatan bagi setiap hamba yang mencari kebahagiaan sebagaimana dipaparkan oleh Ustadz Rizal Yuliar Putrananda hafizahullah. Mari tegakkan tauhidullah dengan mewujudkannya.