Jaga Pandanganmu – Ustadz Maududi Abdullah – Konsultasi Syariah

Jaga pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat, seperti seorang lelaki yang memandang wajah wanita tanpa keperluan untuk menikahinya. Inilah ceramah yang mengulas sejauh mana batasan memandang yang disampaikan oleh Ustadz Maududi Abdullah hafizahullah, di mulai dari yang paling penting yakni menjelaskan keutamaan menundukkan pandangan. Karena seorang yang menjaga pandangannya, maka ia telah menjaga kehormatan dirinya. Dan mengantarkan kepada ketenangan hati. Sedangkan pandangan mata yang liar menuntun pelakunya menuju zina. Zina adalah perbuatan yang diharamkan, salah satunya ialah zina mata. Seorang muslim-muslimah hendaknya waspada agar tidak terjatuh ke dalam dosa zina.

Jika Anda ingin mengenali fitnah di zaman ini, maka inilah fitnah itu, fitnah wanita yang membuka auratnya di depan umum. Fitnah adalah ujian bagi setiap mukmin untuk mengangkat derajatnya. Ia akan menjauhi syahwat sebagaimana yang dituntunkan (baca: tidak melampaui batas). Ia memahami pengertian syahwat dengan tepat. Dan di antara cara menghadapi fitnah ialah dengan berilmu. Ia mengilmui tentang jaga pandangan, khususnya perkara ghadul bashar ini. Apa saja pemicu lahirnya syahwat? Yang menjadi pemicu pertama ialah kurang menjaga pandangan. Hal ini dilihat dari pengertian ikhtilat yang dikenal.

Muda mudi zaman old telah mengetahui cara menghindari pacaran dengan cara nikah muda dan bila mereka tidak mampu, maka mereka mengamalkan ayat dan hadits tentang puasa. Mereka mengenal dosa zina menurut Islam sangatlah berat hukumannya. Dicambuk bagi yang bujang dan dirajam bagi yang pernah menikah. Sungguh, ghadul bashar banyak menyelamatkan para pemuda. Ghadul bashar artinya menundukkan pandangan, di awali dari menjaga mata dari maksiat. Maksiat adalah pintu kejelekan, sedangkan meninggalkan maksiat mampu mengantarkan kepada perilaku mulia. Dosa maksiat hanya mampu meresahkan dada seseorang. Sedangkan bagi mereka yang menjadi promotor maksiat, maka ia akan menjadi dosa jariyah atasnya.

Seorang pendosa memiliki hati yang sakit, tak jarang lambat laun menjadi mati, wanas alullah salamah wal afiah. Milikilah iman yang akan mengantarkanmu menuju hati yang selamat dan menjadi insan yang berbahagia yakni insan yang jauh dari fitnah.