Memuliakan Ilmu #3: Membersihkan Wadah Ilmu – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Setiap muslim diwajibkan untuk mencari ilmu agama. Dan hendaknya kita benar-benar memuliakan ilmu lantaran ilmu memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Maka salah satu bentuk prinsip di dalam memuliakan ilmu yaitu membersihkan wadah ilmu. Apa itu wadah ilmu? Yuk simak kajian kitab Khulashah Ta’zhimil Ilmi karya Syaikh Shalih Al-Ushaimi dengan pemateri Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA berikut ini.

Wadah ilmu adalah hati. Ilmu akan masuk ke dalam hati
manakala hati tersebut bersih. Semakin bersih hati, ia akan semakin
siap untuk dimasuki ilmu.
Barang siapa ingin meraih ilmu, hendaklah ia menghiasi
batinnya dan menyucikan hatinya dari kotoran. Ilmu adalah permata
yang indah. Tidak layak untuk ditempatkan kecuali di dalam hati yang
bersih.
Kesucian hati diukur dengan dua hal pokok:
Pertama: Bersihnya hati dari kotoran syubhat.
Kedua: Bersihnya hati dari kotoran syahwat.
Bukankah engkau merasa malu saat bajumu kotor dan dilihat
orang lain? Maka merasa malulah saat dilihat Allah, dalam keadaan
hatimu dikotori perasaan dendam, hal-hal yang dibenci Allah, dosa dan
maksiat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian. Namun Dia melihat hati dan amalan kalian”. HR. Muslim.
Barang siapa membersihkan hatinya, niscaya ilmu akan menempati hati tersebut. Dan barang siapa yang tidak menghilangkan kotoran hatinya, niscaya ilmu akan pergi dari hati itu.
Sahl bin Abdullah rahimahullah berkata, “Hati yang masih
dipenuhi hal-hal yang dibenci Allah, sulit dimasuki cahaya”.