Ceramah Agama: Wajibnya Imam Memperhatikan Shaf – Ustadz Mizan Qudsyiah, Lc., M.A.

لو التفت الإمام ووجد الصف مستقيماً متراصاً ، والناس متساوون في أماكنهم ، فالظاهر أنه لا يقول لهم استووا ، لأنه أمر قد حصل إلا أن يريد اثبتوا على ذلك ؛ لأن هذه الكلمات لها معناها ، ليست كلمات تقال هكذا بلا فائدة …

Jika imam melihat shaf para makmum telah lurus rapat, dan jamaah sudah menempati posisi lurus dengan tepat, yang benar, imam tidak perlu menyuruh makmum ‘luruskan’. Karena shaf sudah lurus. Kecuali jika maksud imam, menyuruh makmum untuk terus mempertahankan lurusnya shaf. Karena kalimat semacam ini memiliki maksud sebagaimana maknanya. Bukan semata diucapkan begitu saja, tanpa maksud.

Dengan demikian, perintah imam semacam ini harus disesuaikan dengan kondisi makmumnya. Ketika kebanyakan makmum tidak memahami bahasa arab, akan percuma ketika imam memerintahkan mereka untuk meluruskan shaf seperti yang disebutkan dalam beberapa hadis di atas. Makmum tidak akan merespon perintahnya.

Mungkin anda pernah melihat sebuah jamaah, ketika Pak Imam sudah mengingatkan,

سوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَفِّ مِنْ تَماَمِ الصَّلَاةِ

”Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan shalat.”

Tapi ternyata shaf makmum tetap belepotan dan tidak lurus. Padahal mereka dengan serempak mengatakan, ‘Sami’na wa atha’naa’ yang artinya “kami dengar dan kami taat.”

Di mana taatnya, sementara shafnya masih tidak lurus dan rapat.

Dalam kondisi ini, akan lebih tepat, imam menggunakan bahasa yang mereka pahami, ’Luruskan shaf, rapatkan shaf, agar tidak diisi setan.’ Atau yang semisalnya.

Video ceramah agama Islam kali ini Ustadz Mizan Qudsyiah Hafidzhahullah menjelaskan tentang wajibnya Imam memperhatikan Shaff. Yuk simak penjelasan selengkapnya dalam video berikut.