Kisah Nyata Pemakan Riba – Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. – 5 Menit yang Menginspirasi

Kisah nyata pemakan riba banyak kita jumpai di tengah-tengah masyarakat kita. Riba dalam Islam termasuk dosa besar, hal ini ditunjukkan dalam hadits larangan riba secara umum. Namun, mengapa masih saja banyak yang terjerat olehnya? Tidak lain karena termakan oleh tipu daya Setan. Atau yang dikenal dengan nama talbis Iblis! Ketahuilah para pemirsa Yufid TV yang budiman bahwa tipu daya memang melenakan, akan tetapi kebahagiaan di akhirat lebih menjanjikan kekekalan.

Sedikit banyak pemateri menguraikan hadits tentang setan, khususnya bahaya mereka bagi bani Adam dalam kasus riba ini. Lihat saja contoh riba nasiah yang dipoles oleh Setan menjadi sesuatu yang bernilai di sisi para nasabah? Atau lihat saja contoh riba dalam jual beli yang dibalut indah oleh Setan atas nama keuntungan yang berfaidah. Memang, contoh riba tidak hanya satu atau dua, melainkan contoh kasus riba di Indonesia tidak terbatas jumlahnya.

Oleh karena itu, solusi riba dalam Islam harus senantiasa digalakkan. Mulai dari mensosialisasikan hadits barang ribawi apa saja, mengenal seluk beluk barang ribawi yang mulai berubah nama, dan menjelaskan kepada umat tentang adab pinjam meminjam yang mulai pudar di masa ini. Contohnya apa? Contoh pinjam meminjam dalam bentuk uang, tak jarang penghutang mangkir tidak membayar hutangnya tanpa alasan yang benar. Mari kita murajaah kembali adab berhutang dalam Islam. Mulai dari membahas hadits tentang pinjam meminjam, dan seterusnya.

Riba dalam pandangan Islam menjadi prioritas utama yang segera dientaskan. Lihat saja konsep riba dalam Islam, yang mana apabila dibiarkan riba berkembang, maka tunggulah saat terpuruknya perekonomian. Dasar hukum riba sudah jelas yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits sesuai pemahaman salaf. Menjelaskan gharar di dalam transaksi riba membutuhkan pendekatan interpersonal. Gharar adalah sesuatu yang tidak jelas dan berada di dalam akad. Jangan sampai dosa riba menjerat kepada kita hingga anak cucu!