Sa’ad ibnu Ubadah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata kepada Rasulullah,

“Wahai Rasul, ibuku meninggal dunia. Sedekah apakah yang paling istimewa? Nabi menjawab, Air”

Sa’ad ingin bersedekah atas nama ibunya dan ini menunjukan kepedulian Sa’ad kepada ibunya. Begitulah seharusnya seorang anak kepada orang tuanya, bukan hanya berbakti ketika orang tuanya masih hidup akan tetapi tetap berbakti meski mereka sudah meninggal dunia.

Bandingkan dengan sebagian orang yang begitu rakusnya dengan harta orang tuanya terutama harta warisan. Masing-masing anak berusaha mendapatkan jatah yang banyak walaupun harus sikut saudaranya. Tidak terpikir apa yang bisa saya sedekahkan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia. Karena mereka mendapatkan warisan karena jasa orang tua yang bekerja keras mengumpulkan. Warisan tersebut didapat secara gratis namun tidak terlintas di pikiran apa yang musti saya berikan kepada kedua orang tua setelah meninggal dunia.

Sedekah yang paling istimewa adalah air bukan emas, perak dan perhiasan lainnya. Ketika Sa’ad mendapatkan jawaban dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam kemudian menggali sumur. Karena Sa’ad ingin dari sedekah berupa sumur ini bisa mendapatkan pahala jariyah yang pahalanya terus mengalir untuk orang tuanya. Disebutkan hadits shahih ini dalam Shahih Taghrib.

Maka mari kita berfikir apa yang sudah kita sedekahkan untuk ibu bapak kita bahkan untuk diri kita sendiri.