Hukum Menggagalkan Transaksi – Ustadz Ammi Nur Baits

Najasy adalah adalah rekayasa pasar, bagaimana bentuknya? Salah satunya ialah menggagalkan transaksi jual beli seseorang. Dalam video berdurasi dua menit ini menyajikan kepada Anda sebuah tema yang unik yakni Hukum menggagalkan transaksi. Di mana pemateri memberikan permisalan yang menggelitik (Sssttt … ada Mukidi lho). Hukum najas termasuk dalam bahasan yang urgen dalam contoh fiqih kontemporer. Jual beli dalam Islam terdapat banyak sekali kemudahan, di antaranya khiyar dalam jual beli, di mana pembeli dapat memilih barang yang akan dibeli tanpa adanya paksaan. Dan lebih lanjut lagi, akan dikupas mengenai hukum bai najasy.

Sekali lagi, menerapkan hukum najasy membutuhkan keimanan. Seorang muslim apabila dihadapkan kepada hukum jual beli najasy, maka ia dengan serta merta sami’na wa atha’na, ia tidak berani melakukannya. Lebih lanjut, terdapat uraian seputar pengertian khiyar. Masuk di dalamnya khiyar tadlis, khiyar tadlis adalah pilihan karena dikelabui. Yang demikian masyhur dalam bahasan fikih jual beli. Saat seorang pedagang memperhatikan rukun jual beli, maka ia telah aman dan saat ia lanjut mengetahui hukum jual beli yang sifatnya baru, dengan tenang ia pahami dan ia amalkan. Ditambah lagi, ia memahami syarat jual beli yang sebenarnya.

Para pemirsa Yufid, rahimani rahimakumullah. Jual beli dalam Islam adalah ladang pahala, seorang muslim mempelajari cara berdagang menurut Islam dalam rangka mencari ridha Allah. Jual beli adalah sarana yang diperbolehkan syariat hingga Allah menyuburkannya. Hal ini nampak dari kumpulan hadits tentang jual beli yang dibawakan secara runtut oleh Ustadz Ammi Nur Baits hafizahullah. Dari video-video bertema muamalah ini, kita belajar cara jual beli pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang bertujuan menjadikan bisnis berkah hingga ke akhirat. Sesungguhnya rizki yang berkah termasuk nikmat di atas nikmat, maka nikmat mana lagi yang Anda dustakan? Dalam video ini terdapat faidah bahwa semestinya seseorang menjauhi mudharat untuk menimpa saudaranya.