Ceramah Pendek – Kuat Iman Syarat Kuat Agama – Ustadz Zaid Susanto, Lc.

Kisah Abdullah bin Khudzafah Rodhiyallahu ta’ala’anhu di zaman Umar Rodhiyallahu ta’ala ’anhu diutus oleh Umar bin Khottob menjadi panglima perang melawan orang-orang Romawi. Qodarullah wa maasyafa’al sang Panglima tertangkap dan menjadi tawanan. Abdullah bin Khudzafah dipanggil khusus oleh Hiroclius untuk dibujuk keluar dari agama islam.

Mulailah Hiroclius memenawarkan berbagai macam iming-iming kepada Abdullah bin Khudzafah agar masuk agama kristen. Tawaran tersebut berupa separuh kekuasaan Romawi, dinikahkan dengan anak perempuan Hiroclius, namun Abdullah bin Khudzafah tetap memegang Agama Islam. Akhirnya Abdullah bin Khudzafah di penjara.

Di dalam penjara Abdullah bin Khudzafah diberi makanan serta minuman berupa khamr. Abdullah bin Khudzafah menolak khamr tersebut. Sehingga berita ini sampai ke Hiroclius dan sang Raja-pun akhirnya murka. Karena jika khamr tersebut diminum Abdullah bin Khudzafah maka tercapailah kepuasan Hiroclius yaitu menghinakan Abdullah bin Khudzafah.

Setelah itu Abdullah bin Khudzafah dikeluarkan dari penjara dan dipanah dari jarak dekat namun tidak terkena anak panah. Abdullah bin Khudzafah dipaksa keluar dari agama Islam dan beliaupun bersikeras tidak akan meninggalkan agama islam.

Siksaan selanjutnya adalah perebusan, bagi yang tidak mau keluar dari agama islam dia akan direbus. Sampai akhirnya giliran Abdullah bin Khudzafah ketika diangkat oleh Algojo. Ketika semakin mendekat ke tungku seorang Algojo melaporkan ke Hiroclius yang melihat Abdullah bin Khudzafah menangis. Kemudian Abdullah bin Khudzafah dibawa lagi ke hadapan Hiroclius dan ditanya kenapa menangis, apakah sudah menyerah?

Abdullah bin Khudzafah menjawab bahwa dia menangis karena dia sedih cuma punya satu nyawa, seandainya dia memiliki seribu nyawa dia akan senang, karena dia punya satu nyawa maka dia sedih karena cuma satu nyawa yang dia korbankan untuk Allah A’zza Wa Jalla.

Akhirnya Hiroclius-pun menyerah dan memberikan tawaran berupa kebebasan Abdullah bin Khudzafah dengan syarat mencium kepalanya. Abdullah bin Khudzafah adalah panglima yang cerdas. Beliau memberikan syarat juga kepada Hiroclius berupa pembebasan seluruh kaum muslimin yang ditawan. Akhirnya mereka pun sepakat. Berita ini sampai ke Umar bin Khottob dan seluruh kaum muslimin mencium kepala Abdullah bin Khudzafah yang pertama kali mencium adalah sang Khalifah Umar bin Khottob Rodhiyallahu ta’ala ‘anhu.

Pelajaran yang bisa dipetik adalah kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam bahwa Seorang muslim ibarat potongan emas, semakin dibakar semakin murni. Setiap dia menghadapi musibah semakin berkilau keimanannya.