Fiqih Doa dan Dzikir: Bacaan Dzikir Pagi dan Petang Bagian 12 – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Dzikir pagi dan petang amat beragam bacaannya. Manfaat mengamalkan bacaan dzikir setiap saat salah satunya kita akan terhindar dari marabahaya. Karena dalam bacaan dzikir pagi petang terkandung kumpulan doa keselamatan baik di dunia mapun akhirat.

Mengamalkan dzikir pagi petang yang diawali dengan ayat Kursi banyak manfaatnya. Contohnya terkandung doa dijauhkan dari penyakit, doa terhindar dari orang jahat, doa mohon perlindungan dari orang zalim, doa keselamatan keluarga dan doa mohon perlindungan dari bencana.

Pada bacaan dzikir kali ini akan membahas bacaan tahlil. Yaitu kalimat tauhid la ilaaha illallah artinya tidak ada illah (sesembahan) kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pengertian tauhid adalah kita hanya menyembah/beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.

BACAAN KEDUABELAS:

Membaca kalimat tahlil setiap pagi dan setiap petang.
Adapun mengenai jumlahnya, maka boleh dibaca satu kali, atau sepuluh kali setiap pagi dan sore. Atau seratus kali di pagi hari.
Redaksi tahlilnya adalah sebagai berikut:
“لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ“
“Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan milik-Nya lah segala pujian. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”.

Renungan Kandungan

Hadits-hadits di atas memberikan pelajaran, betapa istimewanya bacaan tahlil. Kalimat tauhid. Dzikir paling utama dari sekian banyak dzikir yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Di awal bacaan tahlil, kita berikrar bahwa satu-satunya yang berhak diibadahi dan disembah hanyalah Allah ta’ala. Tidak ada satupun yang pantas disembah kecuali Dia. Tak ada sekutu bagi-Nya.

Mengapa demikian?

Sebab kerajaan alam semesta ini hanya milik Allah. Tidak ada selain Dia yang memilikinya. Walaupun hanya secuil. Adapun yang dimiliki raja-raja dunia, sejatinya itupun pemberian dari Allah. Kapanpun bisa dicabut oleh-Nya. Sehingga tidak ada cerita raja dunia berkuasa selama-lamanya. Pasti kekuasaannya akan berakhir. Cepat atau lambat.

Karena itulah kita memuji Allah ta’ala. Atas segala keagungan yang dimiliki-Nya. Juga atas segala karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Lalu di akhir dzikir mulia tersebut, kita mengakui kemahakuasaan Allah. Kita menyatakan bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Sehingga seharusnya dalam segala permasalahan, kita kembalikan kepada Allah. Karena di tangan-Nya lah segala urusan dan keputusan.