Menghafal al-Quran Dulu atau Menuntut Ilmu? – Syaikh Shalih al-Ushoimi #NasehatUlama

Menghafal Al Quran merupakan amalan yang mulia dan banyak keutamaannya. Akan tetapi, menuntut ilmu juga merupakan hal yang sangat penting, sebab seorang muslim wajib belajar agama. Lantas, apa yang harus diutamakan atau didahulukan, menghafal Al Quran atau menuntut ilmu? Yuk simak nasihat Syaikh Shalih al-Ushoimi berikut ini.

Saudari kita ini bertanya:
Penuntut ilmu yang belum selesai menghafal al-Qur’an,
bersamaan dengan itu, dia juga menghafal matan-matan dan mempelajari penjelasannya,
sehingga dia tidak memiliki waktu lagi untuk membaca tafsir al-Qur’an,
hanya fokus menghafal al-Qur’an saja.
Apakah ada metode agar dapat meraih seperti yang diraih para sahabat -radhiyallahu ‘anhum?
Kitab-kitab tafsir apa saja yang Anda sarankan untuk merealisasikan ini?
Jawabannya: Kegalauan yang ada dalam diri para penuntut ilmu
yang berkaitan dengan ilmu,
tidak akan sirna kecuali dengan bimbingan dari orang yang berpengalaman.
Jika seorang murid mulai mencermati dirinya, (dia akan mendapati dirinya)…
menempuh suatu metode yang kemudian dia sesali…
Lalu dia berpindah ke metode lain dan menempuhnya.
Lalu berpindah lagi ke metode lainnya.
Dan begitu seterusnya tanpa menemukan metode yang benar,
Maka hendaklah dia menghadap kepada orang yang dapat menuntunnya…
Imam Ahmad pernah ditanya seorang lelaki,
“Apakah lebih baik aku menuntut ilmu atau menghafal al-Qur’an?”
beliau mencermati lelaki itu, dan mendapatinya telah dewasa.
Maka beliau menjawab, “Tuntutlah ilmu!”
Yakni karena tuntutan hukum-hukum Islam terhadapnya setelah dia baligh,…
lebih besar daripada tuntutannya untuk menghafal al-Qur’an…
Karena hafalan al-Qur’an yang wajib dia miliki hanyalah al-Fatihah
dan ilmu yang dia gunakan agar dapat mendirikan shalat secara sempurna.
Di antara ilmu itu ada yang wajib, dan ada pula yang mustahab (sunnah)
Serta ilmu lainnya di samping semua itu.
Adapun menghafal al-Qur’an merupakan kedudukan agung yang memiliki banyak keutamaan
yang disebutkan dalam al-Qur’an as-Sunnah dan al-Ijma’.
Bukan seperti perkataan orang bahwa,..
“Tuntunan agama Islam tidak tertaut pada menghafal, namun pada memahami.”
Sebab tuntunan agama Islam memberi perhatian pada menghafal al-Qur’an dan memahaminya
Namun itu tergantung pada keadaan-keadaan yang melingkupi;
Jika penuntut ilmu masih kecil, maka dianjurkan untuk fokus menghafal al-Qur’an
Namun jika telah dewasa,…
maka ia harus mencari ilmu yang sangat berkaitan dengan kewajibannya dan lain sebagainya.
Maka ia harus menghafal dan mempelajari ilmu yang mendalam,
sembari tetap berusaha keras menghafal al-Qur’an sesuai kemampuannya,
serta melakukan semua itu sedikit demi sedikit hingga dapat mencapainya.
Karena umur manusia meski sepanjang umur Nabi Nuh, tetap tidak cukup untuk mencari ilmu.
Karena ilmu adalah lautan luas.
Namun manusia harus berusaha mencarinya sedikit demi sedikit sesuai kebutuhannya.
Barangsiapa yang bersabar dan berjuang
niscaya akan meraih banyak kebaikan.
Dalam hadits shahih, Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-…
menyebutkan salah satu keadaan umat ini yang tidak baik
yaitu yang berjalan dengan terburu-buru.
Yakni beliau bersabda, “Namun kalian kaum yang terburu-buru.”
Dan hal ini tampak sekali dalam perkara mencari ilmu,..
dalam bekerja, atau dalam perkara lainnya.
Maka hendaklah seseorang berjalan dengan tenang sesuai petunjuk.
Tidak harus menghafal al-Qur’an dan mengetahui makna-maknanya sekaligus,
karena ini merupakan derajat yang tertinggi.
Adapun dahulu para sahabat -radhiyallahu ‘anhum- (dalam mencari ilmu),
mereka memiliki banyak aspek pendukung;
seperti pemahaman yang benar, kefasihan bahasa,
dan berada di zaman turunnya wahyu,
sehingga makna-makna al-Qur’an jelas bagi mereka, meski baru pertama mereka dengar…
yang bagi kita belum jelas.
Jika kamu bertanya pada kebanyakan orang…
Apa makna kalimat “An Tubsala”?
Mungkin yang dapat menjawabmu hanya sedikit saja.
Sedangkan para sahabat -radhiyallahu ‘anhum-,
mereka berbicara dengan bahasa arab tulen
sehingga mereka mengetahui mayoritas makna kalimat dalam al-Qur’an.
Dan yang harus diketahui bahwa metode menuntut ilmu pada umat ini
telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode yang dapat menjaga ilmu itu.
Sehingga terkadang suatu metode pada awalnya dipakai…
namun kemudian tidak berlaku lagi.
Ada banyak sekali contohnya, di antaranya adalah matan-matan ilmu ini.
Di zaman Abu Bakar, Umar, dan ‘Utsman -radhiyallahu ‘anhum-
juga di zaman tabi’in dan tabi’ut tabi’in, tidak ada sesuatu yang dinamakan dengan matan.
Namun setelah itu, matan-matan ini banyak digunakan.
Dan juga, di zaman mereka tidak ada yang dinamakan pengumpulan qira’at al-Qur’an.
Namun setelah itu; ketika mereka membaca dengan berbagai qira’at, mereka memilih satu riwayat
kemudian setelah berjalan 500 tahun, orang-orang mulai terbiasa mengumpulkan bacaan qira’at.
Dan ini merupakan metode untuk menjaga ilmu agar tidak lenyap.
Dan untuk mengetahui hal ini, harus diserahkan kepada orang yang memahami tarbiyah ilmiyah.
Yang hati mereka telah menyatu dengan ilmu,
sehingga mereka mencintai ilmu dan hidup untuk itu.
Merekalah yang memiliki kejernihan pandangan
jika mereka mendapat taufik, dan memohon pertolongan kepada Allah.
Adapun orang yang mengada-ada metode menuntut ilmu…
maka betapa banyak dari mereka yang hanya berbual
karena mereka hanya memberi arahan yang mustahil dilakukan,
dan sedikit sekali yang mendapat manfaat darinya.
Dan aku menjelaskan kaidah umum dalam hal ini,
selain itu aku juga menganjurkan untuk selalu meminta bimbingan…
kepada orang yang berpengalaman dalam bidang ilmu dan menuntut ilmu dalam hal ini dan lainnya.

تَقُولُ هَذِهِ الْأُخْتُ
طَالِبُ الْعِلْمِ الَّذِي لَمْ يَخْتِمِ الْقُرْآنَ بَعْدُ
وَهُوَ مَعَ حِفْظِ الْقُرْآنِ يَحْفَظُ الْمُتُونَ وَيَتَلَقَّى شَرْحَهَا
وَيَضِيقُ عَلَيْهِ الْوَقْتُ لِقِرَاءةِ تَفْسِيرِهَا
فَيَمْضِي فِي الْحِفْظِ فَقَطْ
هَلْ هُنَاكَ طَرِيقَةٌ يَتْبَعُهَا لِتَحْصِيلِ مَا فَعَلَهُ الصَّحَابَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ؟
مَا هِي التَّفَاسِيرُ الَّتِي تَنْصَحُونَ بِهَا لِتَحْقِيقِ هَذَا؟
الْجَوَابُ أَنَّ الْمُنَازَعَاتِ الَّتِي تَقَعُ فِي نُفُوسِ الطَّلَبَةِ وَالطَّالِبَاتِ
مِمَّا يَتَعَلَّقُ بِالْعِلْمِ
لَا يَمْحُوهَا إِلَّا إِرْشَادُ مُرْشِدٍ
فَإِنِ ابْتَدَأَ الْمُتَعَلِّمُ النَّظَرَ مِنْ نَفْسِهِ
يَسْلُكُ طَرِيقًا يَنْدَمُ عَلَيْهِ
ثُمَّ يَنْتَقِلُ إِلَى آخَرَ ثُمَّ يَشْرَعُ فِيهِ
ثُمَّ يَنْتَقِلُ إِلَى آخَرَ
فَلَا يَزَالُ مُتَنَقِّلًا لَا يَهْتَدِي إِلَى صَوَابٍ
فَيَنْبَغِي أَنْ يَرْجِعَ إِلَى مَنْ يَسْتَرْشِدُ بِهِ
وَالْإِمَامُ أَحْمَدُ سَأَلَهُ رَجُلٌ
هَلْ أَطْلُبُ الْعِلْمَ أَمْ أَحْفَظُ الْقُرْآنَ؟
فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَوَجَدَهُ كَبِيرًا
فَقَالَ اُطْلُبِ الْعِلْمَ
أَيْ إِنَّ مَا يَلْزَمُ الْإِنْسَانَ بَعْدَ بُلُوغِهِ مِنَ الْأَحْكَامِ
فَوْقَ مَا يَلْزَمُهُ مِنْ حِفْظِ الْقُرْآنِ
إِذْ حِفْظُ الْقُرْآنِ الَّذِي لَا بُدَّ مِنْهُ هُوَ الْفَاتِحَةُ
وَيَتْبَعُهُ مَا تَقُومُ بِهِ صَلَاةُ الْإِنْسَانِ عَلَى الْوَجْهِ الْأَكْمَلِ
فَمِنْهُ وَاجِبٌ وَمِنْهُ مُسْتَحَبٌّ
وَمَا وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الزِّيَادَةِ عَلَيْهِ
وَالْبُلُوغُ إِلَى حِفْظِ الْقُرْآنِ هَذِهِ مَرْتَبَةٌ عَظِيمَةٌ
فِيهَا فَضَائِلُ وَثَبَتَتْ فِي الْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ وَالْإِجْمَاعِ
خِلَافًا لِمَنْ يُمَوِّهُ بِأَنَّهُ
لَيْسَ مِنْ هَدْيِ الْإِسْلَامِ الْحِرْصَ عَلَى الْحِفْظِ وَإِنَّمَا الْحِرْصُ عَلَى الْفَهْمِ
فَهَدْيُ الْإِسْلَامِ الْحِرْصُ عَلَى حِفْظِ الْقُرْآنِ وَفَهْمِهِ
لَكِنْ بِاعْتِبَارِ مَا يَحُفُّ بِذَلِكَ مِنَ الْقَرَائِنِ
فَالْمُتَعَلِّمُ إِذَا كَانَ صَغِيرًا وُجِّهَ إِلَى حِفْظِ الْقُرْآنِ وَأُفْرِغَ لَهُ
أَمَّا إِذَا كَانَ كَبِيرًا
فَإِنَّهُ يَطْلُبُ مِنَ الْعِلْمِ الْمُتَأَكِّدِ فِي حَقِّهِ وَمَا بَعْدَهُ
فَيَحْفَظُ وَيَسْتَشْرِحُ بُطُونَ الْعِلْمِ
مَعَ الْحِرْصِ عَلَى حِفْظِ الْقُرْآنِ وَالْاِجْتِهَادِ بِذَلِكَ بِحَسَبِ وُسْعِهِ
وَيَأْخُذُ كُلَّ ذَلِكَ شَيْئًا فَشَيْئًا حَتَّى يَصِلَ
فَإِنَّ الْعُمُرَ لَوْ كَانَ كَعُمُرِ نُوْحٍ لَمْ يَفْرَغْ لِلْعِلْمِ
فَالْعِلْمُ بَحْرٌ وَاسِعٌ
لَكِنَّ الْإِنْسَانَ يَأْخُذُهُ شَيْئًا فَشَيْئًا مَعَ مُهِمَّاتِهِ
وَمَنْ صَبَرَ وَثَابَرَ
فَسَيَصِلُ إِلَى الْخَيْرِ الْكَثِيرِ مِنْهُ
وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّحِيحِ
ذَكَرَ مِنْ أَحْوَالِ هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُخِلَّةِ
بِسَيْرِهَا الْاِسْتِعْجَال
أَيْ قَالَ وَلَكِنَّكُمْ قَوْمٌ تَسْتَعْجِلُونَ
وَهَذَا ظَاهِرٌ فِي أَحْوَالِ النَّاسِ فِي بَابِ الْعِلْمِ
أَوْ فِي بَابِ الْعَمَلِ أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْأَبْوَابِ
فَيَنْبَغِي أَنْ يَسِيرَ الْإِنْسَانُ سَيْرًا وَئِيدًا مُسْتَرْشِدًا
وَلَا يَلْزَمُ أَنْ يَقْرِنَ بَيْنَ الْحِفْظِ وَمَعْرِفَةِ الْمَعَانِي
فَهَذِهِ مَرْتَبَةٌ كُمْلَى
وَمَا كَانَ عَلَيْهِ الصَّحَابَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ
كَانَ لَهُمْ فِيهِ مَا يُسَاعِدُهُمْ
مِنْ صِحَّةِ فُهُوْمِهِمْ وَسَلَامَةِ أَلْسَنَتِهِمْ
وَشُهُودِهِمُ التَّنْزِيلَ
فَيَظْهَرُ لَهُمْ مِنْ مَعَانِي الْقُرْآنِ لِأَوَّلِ وَهْلَةٍ
مَا لَا يَظْهَرُ لَنَا
فَأَنْتَ إِذَا سَأَلْتَ جُمْهُورَ النَّاسِ
مَا مَعْنَى أَنْ تُبْسَلَ ؟
رُبَّمَا لَمْ تَخْرُجْ إِلَّا بِقَلِيلٍ مِنْهُمْ
وَأَمَّا الصَّحَابَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ
فَكَانُوا يَتَكَلَّمُونَ بِاللِّسَانِ الْعَرَبِيِّ
فَيَعْرِفُونَ غَالِبَ مَا فِي الْقُرْآنِ مِنَ الْمَعَانِي
وَيَنْبَغِي أَنْ يُعْرَفَ أَنَّ أَخْذَ الْعِلْمِ فِي الْأُمَّةِ
تَتَطَوَّرُ أَحْوَالُهُ بِقَدْرِ مَا يُحْفَظُ فِيهَا
فَقَدْ يَكُونُ شَيْئًا كَانَ فِي الْأَوَّلِ
غَيْرَ مَعْمُولٍ بِهِ فِي الْآخِرِ
وَهَذَا لَهُ شَوَاهِدُ كَثِيرَةٌ مِنْهَا هَذِهِ الْمُتُونُ
فَلَمْ يَكُنْ فِي عَهْدِ أَبِي بِكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ
فَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنَ التَّابِعِينَ وَأَتْبَاعِ التَّابِعِينَ شَيْءٌ اسْمُهُ الْمُتُونُ
وَلَكِنْ بَعْدَ ذَلِكَ اِسْتَقَرَّ الْأَمْرُ عَلَى هَذَا
وَأَيْضًا لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُمْ مَا يُسَمَّى بِجَمْعِ الْقِرَاءَاتِ
وَبَعْدَ ذَلِكَ لَمَّا صَارُوا يَقْرَؤُونَ بِهَا كَانُوا يُفْرِدُونَ الرِّوَايَةَ الْوَاحِدَةَ
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ صَارَ مِنْ عَادَةِ النَّاسِ بَعْدَ خَمْسِ مِئَةٍ أَنَّهُمْ يَجْمَعُونَ الْقِرَاءَاتِ
وَأَنَّ هَذَا الطَّرِيقَ لِحِفْظِ الْعِلْمِ لِئَلَّا يَضِيْعَ
وَإِدْرَاكُ هَذِهِ الْمَعَانِي مَوْكُوْلٌ لِمَنْ لَهُمْ مَعْرِفَةٌ بِالتَّرْبِيَةِ الْعِلْمِيَّةِ
الَّذِينَ امْتَزَجَتْ قَلُوبُهُمْ بِالْعِلْمِ
فَأَحَبُّوا الْعِلْمَ وَعَاشُوا لَهُ
فَهَؤُلَاءِ هُمُ الَّذِينَ لَهُ لَهُمْ بَصيرَةٌ
إِذَا وَفَّقَهُمُ اللهُ وَاسْتَعَانُوا بِهِ
وَأَمَّا النَّاعِتُونَ طَرِيقَ الْعِلْمِ
فَكَمْ مِنْ نَاعِتٍ نَاعِقٌ ؟
إِذْ يُرْشِدُ إِلَى أَشْيَاءَ هِي مِنْ ضَرْبِ الْخَيَالِ
وَيَقِلُّ انْتِفَاعُ النَّاسِ بِهَا
فَأَنَا كَمَا نَبَّهْتُ إِلَى أَصْلٍ كُلِّيّ فِي هَذَا الْأَمْرِ
أُنَبِّهُ إِلَى الْحِرْصِ عَلَى الْاِسْتِرْشَادِ
بِأَهْلِ الْمَعْرِفَةِ وَالْأَخْذِ لِلْعِلْمِ فِي هَذَا وَمِثْلِهِ