Kita semua diciptakan untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’alaa. Ibadah wajib seperti salat, zakat, puasa, dan haji harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Ibadah sunah juga tak boleh diabaikan. Karena ibadah sunah mengandung pahala dan banyak manfaat. Lantas bagaimanakah cara ibadah yang benar?

Sesungguhnya beribadah kepada Allah Jalla wa ʿAlā
bukanlah area bebas
di mana seseorang boleh beribadah kepada Allah Jalla wa ʿAlā
sebisanya, sesukanya, dan semaunya.
Ini sesuatu yang tidak benar
menurut kesepakatan umat Islam.
Seseorang tidak akan bisa mendekatkan diri kepada Allah Jalla wa ʿAlā
kecuali dengan apa yang Allah Syariatkan dan sesuai dengan syariat-Nya.
Inilah yang mendekatkannya kepada Allah
dan inilah yang bermanfaat di sisi Allah.
Adapun selain itu, maka tidak akan menambah apa pun bagi seseorang
kecuali semakin jauh dari Allah Jalla wa ʿAlā.
Para Salaf —Semoga Allah Merahmatinya— mengatakan
bahwa setiap ibadah tanpa mengikuti (syariat),
tidak menambah apa pun bagi pelakunya kecuali semakin jauh dari Allah.
Jadi, prinsipnya seperti yang telah kita ketahui dari pelajaran kemarin,
bahwa prinsipnya bukanlah Anda menyembah Allah sesuai yang Anda suka,
melainkan Anda menyembah Allah sesuai yang Allah Suka.
Allah Jalla wa ʿAlā Menciptakan, Menguji, dan akan Memberi kita balasan
saat kita menjumpai-Nya Subẖānahu wa Taʿālā
berdasarkan ujian tersebut.
Allah Jalla wa ʿAlā Berfirman, “… untuk menguji kalian,
siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2)
Tuhan kita tidak Mengatakan, “… untuk menguji kalian,
siapa di antara kalian yang lebih banyak amalnya,”
melainkan Berkata, “… untuk menguji kalian,
siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2)
Amalan yang baik
adalah amalan yang diiringi dengan keikhlasan
dan diikat dengan ittibāʿ (mengikuti) Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam.
Adapun selain itu, itu adalah bid’ah dan kesesatan.

***

إِنَّ التَّعَبُّدَ لِلهِ جَلَّ وَعَلَا
لَيْسَ حِمًى مُبَاحًا
بِحَيْثُ يَتَعَبَّدُ الْإِنْسَانُ لِلهِ جَلَّ وَعَلَا
بِمَا يَسْنَحُ لَهُ وَمَا يُحِبُّ وَمَا يَهْوَى
هَذَا أَمْرٌ غَيْرُ صَحِيحٍ
بِاتِّفَاقِ الْمُسْلِمِينَ
التَّقَرُّبُ إِلَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا لَا يَكُونُ
إِلَّا بِمَا شَرَعَ اللهُ وِفْقَ مَا شَرَعَ اللهُ
هَذَا الَّذِي يُقَرِّبُ إِلَى اللهِ
وَهَذَا الَّذِي يَنْفَعُ عِنْدَ اللهِ
وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَلَا يَزِيدُ صَاحِبَهُ
عَنِ اللهِ جَلَّ وَعَلَا إِلَّا بُعْدًا
قَالَ السَّلَفُ رَحِمَهُمُ اللهُ
كُلُّ عِبَادَةٍ بِلَا اقْتِدَاءٍ
فَلَا تَزِيدُ صَاحِبَهَا مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا
الشَّأْنُ كَمَا قَدْ عَلِمْنَا فِي دَرْسِ أَمْسِ
لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَمَا تُحِبُّ
إِنَّمَا الشَّأْنُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَمَا يُحِبُّ
اللهُ جَلَّ وَعَلَا خَلَقَنَا وَابْتَلَانَا وَيُجَازِينَا
إِذَا لَقِينَاهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
بِنَاءًا عَلَى هَذَا الْاِبْتِلَاءِ
قَالَ جَلَّ وَعَلَا: لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ﴿الْمُلْكُ : ۲﴾
مَا قَالَ رَبُّنَا: لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَكْثَرُ عَمَلًا
إِنَّمَا قَالَ: لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ﴿الْمُلْكُ : ۲﴾
وَالْعَمَلُ الْأَحْسَنُ
هُوَ الْمَقْرُونُ بِالْإِخْلَاصِ
الْمُقَيَّدُ بِالتِّبَاعِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَإِنَّهُ بِدْعَةٌ وَضَلَالٌ