Syirik adalah istilah yang sudah sangat dikenal di tengah masyarakat muslim. Kata syirik umumnya dimaknai sebagai perihal menyekutukan Allah subhanahu wata’alaa. Di dalam Islam, perbutan syirik dianggap dosa besar yang paling besar. Sehingga kita diwanti-wanti supaya tidak sekalipun melakukan kesyirikan.
Penulis mengatakan, “Mereka juga berdoa kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā
siang dan malam.”
Masalahnya bukan mereka tidak menetapkan adanya Allah.
Masalahnya bukan mereka tidak meyakini
bahwa Allah adalah Pencipta, Pemberi rezeki, dan Pengatur.
Masalahnya bukan mereka tidak mau beribadah kepada Allah.
Masalahnya bukan pada semua itu.
Masalahnya adalah mereka mempersembahkan ibadah untuk Allah
dan mempersekutukan-Nya dengan selain-Nya
dalam beribadah kepada Allah.
Inilah hakikat syirik:
menyandingkan antara Allah dan selain Allah
dalam perkara yang tidak boleh dipersembahkan kecuali hanya kepada-Nya.
Inilah hakikat syirik.
Hakikat syirik bukanlah mengingkari wujud Allah.
Hakikat syirik bukanlah tidak menyembah Allah.
Sama sekali bukan! Hakikat syirik
yang dilakukan oleh orang-orang musyrik
adalah karena mereka mempersekutukan Allah dengan selain Allah
dalam perkara yang tidak boleh dipersembahkan kecuali hanya kepada-Nya Subẖānahu wa Taʿālā.
Ibadah adalah hak murni hanya untuk Allah ʿAzza wa Jalla saja,
sementara kaum ini, mereka tidak menunaikan hak ini.
Mereka dahulu juga beribadah, berdoa,
bersedekah, dan melakukan tawaf, sai,
dan haji, dan seterusnya seperti yang telah kita pelajari.
Namun semua ini
tidak cukup untuk membuat mereka menjadi orang muslim.
***
قَالَ: كَمَا كَانُوا يَدْعُونَ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
لَيْلًا وَنَهَارًا
لَيْسَتِ الْمُشْكِلَةُ أَنَّهُمْ مَا يُثْبِتُونَ وُجُودَ اللهِ
لَيْسَتِ الْمُشْكِلَةُ أَنَّهُمْ لَا يَعْتَقِدُونَ
أَنَّهُ خَالِقٌ رَازِقٌ مُدَبِّرٌ
لَيْسَتِ الْمُشْكِلَةُ فِي أَنَّهُمْ أَعْرَضُوا عَنْ عِبَادَةِ اللهِ
كُلُّ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ مُشْكِلَةً
الْمُشْكِلَةُ هِيَ أَنَّهُمْ يَتَوَجَّهُونَ لِلهِ بِالْعِبَادَةِ
وَيَجْمَعُونَ غَيْرَهُ مَعَهُ
فِي عِبَادَةِ اللهِ
وَهَذَا هُوَ حَقِيقَةُ الشِّرْكِ
جَمْعُ غَيْرِ اللهِ مَعَ اللهِ
فِيمَا لَا يَجُوزُ إِلَّا لَهُ
هَذِهِ هِيَ حَقِيقَةُ الشِّرْكِ
لَيْسَتْ حَقِيقَةُ الشِّرْكِ هِيَ إِنْكَارُ وُجُودِ اللهِ
لَيْسَتْ حَقِيقَةُ الشِّرْكِ أَلَّا يَعْبُدُوا اللهَ
كَلَّا! حَقِيقَةُ الشِّرْكِ
الَّذِي حَصَلَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
أَنَّهُمْ يَجْمَعُونَ غَيْرَ اللهِ مَعَ اللهِ
فِيمَا لَا يَجُوزُ إِلَّا لَهُ وَحْدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
فَالْعِبَادَةُ حَقٌّ خَالِصٌ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَالْقَوْمُ مَا قَامُوا بِأَدَاءِ هَذَا الْحَقِّ
فَكَانُوا يَعْبُدُونَ يَدْعُونَ
وَيَتَصَدَّقُونَ وَيَطُوفُونَ وَيَسْعَوْنَ
وَيَحُجُّونَ إِلَى آخِرِ مَا تَعَلَّمْنَا
وَلَكِنَّ هَذَا
لَمْ يَكُنْ كَافِيًا فِي كَوْنِهِمْ مُسْلِمِينَ