Cara bersuci dalam Islam harus dipelajari karena berhubungan erat dengan syarat sah ibadah. Bersuci dari hadas besar seperti berjimak, selesai haid dan nifas, dan sebagainya adalah dengan mandi. Sedangkan hadas kecil seperti kentut, kencing, atau buang air besar cukup disucikan dengan berwudu.
Apa hukum membaca basmalah (bismillah) saat akan berwudhu?
Apakah disyariatkan membaca basmalah juga saat (berwudhu) di dalam toilet?
Membaca basmalah saat akan berwudhu hukumnya sunah.
Ada juga sebagian ulama fikih yang berpendapat itu wajib beserta zikirnya.
Inilah pendapat yang masyhur di mazhab Hambali.
Namun pendapat yang lebih kuat adalah pendapat mayoritas ulama,
bahwa hukumnya adalah sunah muakkadah.
Disunahkan bagi orang yang hendak berwudhu untuk mengucapkan “Bismillah” sebelum wudhunya.
Kami katakan hukumnya sunah, bukan wajib,
karena para perawi tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan
dan tidak meriwayatkan bahwa Nabi membaca basmalah sebelum wudhu.
Adapun hadis, “Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah sebelumnya” adalah hadis lemah.
Diriwayatkan Imam Ahmad, tapi hadis lemah.
Imam Ahmad sendiri berkata, “Tidak ada hadis yang sahih dalam hal ini.”
Andai hadis itu sahih,
maka dipahami bahwa maksudnya adalah “Tidak ada wudhu yang sempurna”
untuk menyelaraskan antara hadis ini
dan hadis-hadis yang menyebutkan tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang di dalamnya tidak disebutkan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengucapkan basmalah pada permulaan wudhu.
Dengan demikian, kami simpulkan
bahwa membaca basmalah pada permulaan wudhu hukumnya sunah, bukan wajib.
Adapun orang yang berwudhu di dalam toilet
maka bisa membaca basmalah sebelum masuk toilet
atau membaca basmalah dalam hati, tapi…
tanpa mengeraskan suara saat membacanya di dalam toilet
sebagai bentuk pengagungan terhadap nama Allah ‘Azza wa Jalla.
***
مَا حُكْمُ التَّسْمِيَةِ عِنْدَ الْوُضُوءِ؟
وَهَلْ تُشْرَعُ التَّسْمِيَةُ دَاخِلَ دَوْرَاتِ الْمِيَاهِ؟
التَّسْمِيَةُ عِنْدَ الْوُضُوءِ سُنَّةٌ
وَقَالَ بَعْضُ الْفُقَهَاءِ بِأَنَّهَا وَاجِبَةٌ مَعَ الذِّكْرِ
هَذَا هُوَ الْمَشْهُورُ بِمَذْهَبِ الْحَنَابِلَةِ
وَلَكِنَّ الْقَوْلَ الرَّاجِحَ هُوَ قَوْلُ الْجُمْهُورِ
وَهُوَ أَنَّهَا سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ
يُسْتَحَبُّ لِمَنْ يَتَوَضَّأُ أَنْ يَقُولَ قَبْلَ وُضُوئِهِ بِسْمِ اللهِ
وَإِنَّمَا قُلْنَا سُنَّةٌ وَلَيْسَتْ وَاجِبَةً
لِأَنَّ الْوَاصِفِيْنَ لِوُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَذْكُرُوا
وَلَمْ يَنْقُلُوا أَنَّهُ كَانَ يُسَمِّي فِي أَوَّلِ وُضُوئِهِ
وَالْحَدِيثُ لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ حَدِيثٌ ضَعِيْفٌ
أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ لَكِنَّهُ ضَعِيفٌ
وَالْإِمَامُ أَحْمَدُ نَفْسُهُ يَقُولُ لَا يَثْبُتُ فِي هَذَا الْبَابِ شَيْءٌ
وَلَوْ ثَبَتَ هَذَا الْحَدِيثُ
فَيُحْمَلُ عَلَى أَنَّ الْمُرَادَ لَا وُضُوءَ كَامِلًا
جَمْعًا بَيْنَ هَذَا الْحَدِيثِ
وَبَيْنَ الْأَحَادِيثِ الَّتِي فِيهَا صِفَةُ وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالَّتِي لَمْ يُذْكَرْ فِيهَا أَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
سَمَّى فِي أَوَّلِ الْوُضُوءِ
وَعَلَى ذَلِكَ نَقُولُ
إِنَّ التَّسْمِيَةَ فِي أَوَّلِ الْوُضُوءِ مُسْتَحَبَّةٌ وَلَيْسَتْ وَاجِبَةً
وَمَنْ كَانَ يَتَوَضَّأُ دَاخِلَ دَوْرَةِ الْمِيَاهِ
يُسَمِّي قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ دَوْرَةَ الْمِيَاهِ
أَوْ أَنَّهُ يُسَمِّي فِي نَفْسِهِ لَكِنْ
لَا يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتَّسْمِيَةِ دَاخِلَ دَوْرَةِ الْمِيَاهِ
تَعْظِيمًا بِاسْمِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ