Materi: Pengaruh Dosa Terhadap Rezeki (Episode #1)
Pemateri: Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin, Lc. (Staf Ahli Syariah Majalah Pengusaha Muslim)
Tempat: Aula Sakinah, Masjid Agung Sunda Kelapa

Pada kajian ini, beliau menjelaskan tentang pengaruh dari dosa dan maksiat terhadap rezeki seseorang. Semoga penjelasan beliau bermanfaat bagi kaum muslimin. Selamat menyaksikan.

-YUFID TV-
http://yufid.tv

TRANSKRIP KAJIAN

 

Assalamu’alaikim warahmatullahi wabarakatuh

 

Bapak ibu, saudara-saudariku yang hadir di masjid penuh berkah ini yaitu Sunda Kelapa. Saya yakin semua sudah pasang niat dengan bekal sempat dan sehat mudah-mudahan ilmu yang ditangkap pada pagi hari ini sampai siang utuh. Pada kesmpatan ini, saya ingin mengupas apa benar dosa itu punya pengaruh kepada rezeki.

 

Kalau memang benar, kenapa orang kafir lebih kaya? Itu kan bukan hanya maksiat, itu dah kafir jeblok, bahkan sekarang ahlu ma’asi lebih banyak duitnya dan orang-orang yang menguasai sektor-sektor ekonomi strategis, antara munafiq dan fasiq. Dan hampir orang shaleh dan amanah tersisihkan tidak mendapatkan tempat ,terus kalau memang begitu apa makna hadis Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salamSesungguhnya ada seorang hamba yang dihalangi rezekinya karena dosa yang dilakukan.”

 

Ini harus kita dudukan.

 

Hadirin sekalian perlu diketahui, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak pernah menakutkan umatnya itu miskin, ini yang harus kita catat.

 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam juga tidak pernah kuatir memiliki umat miskin. Hal ini kita bisa tenggarai dari hadis yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya dan yang lainnya

 

Yang artinya: “Demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan atas kalian, tapi yang aku takutkan atas kalian adalah dibukakan dunia, -artinya harta kalian melimpah ruah sehingga kalian melampaui batas-, bersaing seperti umat-umat dahulu” –melampaui batas di dalam persaingan dunia. Karena memang kebanyakan kakayaan itu membawa orang untuk sombong, angkuh, dan melampaui batas seperti yang telah dikatakan oleh Allah: “Sungguh manusia itu cenderung melampaui batas ketika melihat dirinya kaya.”

 

Makanya bapak ibu sekalian, rata-rata umat yang dihancurkan oleh Allah itu bukan umat miskin.

 

Qarun kaya-raya, Firaun kaya-raya, di sana ada Haman, ada Namrud ,ada Dukhit Nashor, ada lagi ‘Ad , Tsamud ,semuanya kaum yang kaya raya melimpah ruah. Dan rata-rata umat yang miskin itu diselamatkan oleh Allah, yang ngga selamat itu biasanya miskin duit miskin iman juga itu yang jarang selamat. Sehingga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengatakan: “Sesungguhnya kalian dibantu, ditolong, dan di berikan rezeki oleh Allah karena berkat orang-orang lemah di antara kalian.”

 

Sebagian ulama memberikan kesimpulan terhadap hadis ini seperti Imam Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari-nya, kenapa orang miskin orang lemah itu menjadi penyebab kita ditolong oleh Allah, diberikan rezeki oleh Allah, karena orang miskin yang tidak neko-neko dan ketertarikan terhadap syahwat dunia itu rendah karena memang tidak punya fasilitas, kemana-mana serba terbatas, untuk melampiaskan nafsu juga susah, dan kedekatan dia karena kemiskinan dan kelamahan itu kepada Allah sangat tinggi, pada saat itu doanya didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Beda orang yang kaya, yang dipikir jalan-jalan, yang dipikir ke pantai, yang dipikir dugem, yang dipikir adalah bar, yang dipikir adalah maksiat, dari satu tempat ketempat lain yang ada adalah apa? Memenuhi keinginan syahwat, dari situ buntu doa serta tidak didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

<object width=”480″ height=”390″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/i1pCSGwLkT4?fs=1&amp;hl=en_US&amp;rel=0″></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/i1pCSGwLkT4?fs=1&amp;hl=en_US&amp;rel=0″ type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”480″ height=”390″></embed></object>