Setelah meninggalkan Mekah dan sampai di negeri Habasyah, kaum muslimin yang berhijrah merasakan kondisi yang jauh berbeda dari kampung halamannya. Di Mekah, mereka diganggu dan disakiti hingga untuk beribadah pun terasa sangat sulit. Sebaliknya di Habasyah yang merupakan negeri orang justru mereka mendapatkan keamanan dan kebebasan dalam menunaikan ibadah kepada Allah subhanahu wata’alaa.
Beberapa waktu kemudian terdengarlah kabar burung yang menerangkan bahwa Mekah sudah kondusif. Maka kaum muslimin pun bergembira dan beranjak pulang kampung dari Habasyah menuju Mekah. Akan tetapi setibanya di Mekah barulah mereka sadar bahwa kabar tersebut hanyalah berita yang tidak benar. Bahkan kebengisan orang-orang kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Akhirnya kaum muslimin kembali melakukan hijrah ke Habasyah untuk yang kedua kalinya.
Kisah Hijrah Pertama ke Negeri Habasyah
Karena terlalu banyak tekanan dari orang kafir pada para sahabat nabi, akhirnya mereka hijrah ke negeri Habasyah.
Ibnu Ishak berkata, “Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat apa yang menimpa para sahabatnya dari siksaan, sementara beliau mendapat perlindungan yang cukup dari Allah, kemudian juga dari pamannya Abu Thalib, dan beliau merasa tidak mampu memberikan perlindungan kepada mereka. Pada saat itulah beliau berkata kepada mereka, ‘Seandainya kalian pergi ke negeri Habasyah karena negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang tidak satu pun dari rakyatnya yang terzalimi dan bumi itu adalah bumi yang aman. Tinggallah kalian di sana hingga Allah memberikan jalan keluar kepada kalian dari apa yang menimpa kalian.”
Di situlah para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat menuju bumi Habasyah, menjauh dari fitnah dan mencari perlindungan dari Allah demi agama mereka. Itulah hijrah pertama dalam Islam. Lihat Ibnu Hisyam, As-Sirah An-Nabawiyah, 1:354.
Di antara yang berhijrah dari mereka adalah Ustman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu bersama Ruqayyah putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Abdurrahman bin Auf, Abu Hudzaifah, Utbah bin Rabiah bersama istrinya Sahlah binti Suhail bin Amr, Az-Zubair bin Awwam, Mush’ab bin ‘Umair, Abu Salamah bin Abdul Asad dan istrinya Ummu Salamah binti Abu Umayyah bin Al-Mughirah, Utsman bin Mazh’un, Amir bin Rabi’ah dan istrinya Laila binti Abi Hatsmah radhiyallahu ‘anhum.
Sumber https://rumaysho.com/18617-faedah-sirah-nabi-hijrah-ke-habasyah.html
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insya Allah LEBIH menenangkan hati!
INFO LENGKAP TENTANG PRODUKTIVITAS TIM YUFID:
Profil Yufid:
https://yufid.org/profil-yufid-network/
Donasi Dakwah untuk Operasional Yufid:
https://yufid.org/donasi-untuk-yufid/
(https://yufid.org/donasi-untuk-yufid/)
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086882242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode BSI: 451
Paypal: [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
3 CHANNEL YUFID DI YOUTUBE:
YUFID.TV:
/ @yufid
( / @yufid )
YUFID EDU:
/ @yufidedu
( / @yufidedu )
YUFID KIDS:
/ @yufidkids
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.TV LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: / yufid.tv
Instagram: / yufid.tv
Telegram: https://telegram.me/yufidtv
AUDIO KAJIAN
Website: https://kajian.net
Soundcloud: / kajiannet
YUK, DUKUNG YUFID.TV!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
(Seluruh keuntungan YufidStore.com digunakan untuk operasional dakwah Yufid)