Menuruti hawa nafsu adalah cerminan dari hati yang semakin jauh dari ajaran Islam. Hawa nafsu senantiasa mengajak seseorang kepada hal-hal yang tercela dan terlarang. Dan hal tersebut, kini mudah sekali di jumpai di masyarakat. Betapa banyak kerusakan moral telah dianggap biasa, orang-orang berebut keuntungan dunia tanpa peduli halal haram, dan kemaksiatan merajalela.

Saudara-saudara, keimanan seseorang tidak akan sempurna hingga hawa nafsunya tunduk kepada ajaran yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ. Sebagaimana sabda beliau, “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” Hadis ini dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Hujjah fi Bayan al-Mahajjah, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang derajatnya. Namun, maknanya sangat jelas dan tidak diragukan—bahwa keimanan sejati adalah ketika seseorang lebih mengutamakan syariat Islam dibandingkan keinginan pribadinya.

Dalam Islam, hawa nafsu sering kali diartikan sebagai kecenderungan terhadap sesuatu yang menyelisihi kebenaran. Namun, dalam beberapa konteks, hawa nafsu juga bisa bermakna cinta dan ketertarikan. Seorang Tabi’in pernah bertanya kepada Sahabat Shafwan bin Assal radhiyallahu ‘anhu tentang makna hawa nafsu, dan ia menjawab, “Hawa nafsu berarti cinta.” Maka, seseorang yang benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya pasti akan mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh-Nya serta membenci apa yang dibenci oleh-Nya. Itulah bukti cinta yang sejati dalam Islam.

Namun, bagaimana jika seseorang masih terjerumus dalam maksiat? Apakah itu berarti ia tidak mencintai Allah? Tidaklah demikian. Nabi ﷺ pernah menceritakan tentang seorang sahabat yang dicambuk karena meminum khamr. Ketika ada yang melaknatnya, Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kamu melaknatnya! Sesungguhnya aku tahu bahwa ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah tetap ada dalam diri seorang hamba, meskipun ia tergelincir dalam dosa. Namun, semakin besar cinta seseorang kepada Allah, semakin kuat pula ia dalam menjauhi kemaksiatan.

Cinta kepada Allah adalah dasar dari keimanan. Dari cinta inilah lahir kecintaan kepada Rasulullah ﷺ, para sahabat, dan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada tiga perkara yang jika seseorang memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, ia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan ia membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci untuk dilempar ke dalam api.” Inilah bukti bahwa cinta sejati dalam Islam tidak hanya sekadar perasaan, tetapi juga harus diiringi dengan amal yang sesuai dengan syariat.

Hawa nafsu yang tidak dikendalikan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan. Oleh karena itu, syariat Islam hadir untuk mengatur perasaan dan keinginan manusia agar tetap berada di jalan yang benar. Seorang mukmin sejati akan senantiasa berusaha menyelaraskan keinginannya dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Ia tidak hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menjadikan cinta kepada Allah sebagai landasan dalam setiap keputusan hidupnya. Dengan demikian, keimanannya akan semakin kuat dan kehidupannya dipenuhi dengan berkah.

Kesimpulannya, seseorang belum bisa mencapai keimanan yang sempurna hingga hawa nafsunya sejalan dengan ajaran Rasulullah ﷺ. Jika kita benar-benar mencintai Allah, maka kita harus mencintai segala yang dicintai-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jangan biarkan hawa nafsu menguasai hati kita, tetapi tundukkanlah ia dengan ketaatan kepada Allah. Semoga kita semua diberi taufik untuk menjadi hamba yang istiqamah dalam mencintai dan menaati Allah serta Rasul-Nya. Aamiin.

#nasehatulama #tandakeimanan #iman

*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insya Allah LEBIH menenangkan hati!

INFO LENGKAP TENTANG PRODUKTIVITAS TIM YUFID:

Laporan Produksi

Profil Yufid:
https://yufid.org/profil-yufid-network/

Donasi Dakwah untuk Operasional Yufid:
https://yufid.org/donasi-untuk-yufid/
(https://yufid.org/donasi-untuk-yufid/)
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:

BANK SYARIAH INDONESIA
7086882242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode BSI: 451

Paypal: [email protected]

NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.

3 CHANNEL YUFID DI YOUTUBE:

YUFID.TV:
/ @yufid
( / @yufid )
YUFID EDU:
/ @yufidedu
( / @yufidedu )
YUFID KIDS:
/ @yufidkids

YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.TV LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: / yufid.tv
Instagram: / yufid.tv
Telegram: https://telegram.me/yufidtv

AUDIO KAJIAN
Website: https://kajian.net
Soundcloud: / kajiannet

YUK, DUKUNG YUFID.TV!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
(Seluruh keuntungan YufidStore.com digunakan untuk operasional dakwah Yufid)