Penyejuk Hati Orang-Orang Bertauhid, Bab 18. Pembahasan Sikap Berlebihan Terhadap Orang Sholeh disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Bab 18:
Sebab Kufurnya Bani Adam dan Sebab Mereka Meninggalkan Agamanya adalah berlebihan terhadap orang-orang sholih

Ada ekstrim kiri dan ekstrim kanan dalam hal ini.
Ada yang terlalu mengkultuskan para ulama dan ada pula yang sama sekali tidak menghormati bahkan membunuh para ulama seperti yang dilakukan bani israil membunuh para nabi.

Contoh menghormati orang sholih adalah berkhidmat atau melayani sebagai bentuk balas budi.

Dalil 1, (hal 319)

يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَا تَغۡلُواْ فِي دِينِكُمۡ وَلَا تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّۚ

Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.

-Surat An-Nisa’, Ayat 171

Berlebihan adalah berlebihan dalam mengagungkan dengan ucapan atau keyakinan.

Misalnya memuji orang sholih terlebihan atau meyakini orang sholih mengetahui hal ghoib.

Jangan mengangkat makhluk melebihi kapasitas yang telah ditetapkan oleh Allah. Rasulullah adalah hamba dan Rasul-Nya. Maka tidak boleh. mengangkat melebihi kapasitas beliau.

Ayat ini walaupun ditujukan kepada ahlul kitab tapi juga ditujukan kepada umat islam. Supaya umat islam tidak berlebihan dalam menghormati Rasulullah sebagaimana sikap orang nasrani terhadap isa bin maryam dan orang yahudi terhadap uzair.

Kesimpulan:
Sikap berlebihan dilarang dalam segala hal termasuk terhadap orang-orang sholih.

Dalil 2,
Shohih Bukhori Muslim
Dari ibnu abbas beliau menafsirkan surat nuh ayat 23

وَقَالُواْ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّٗا وَلَا سُوَاعٗا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسۡرٗا

Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suw±‘, Yagµ£, Ya‘µq dan Nasr.”

-Sura Nuh, Ayah 23

Ibnu Abbas berkata 5 orang disebut dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang sholih yang hidup pada zaman nabi nuh. Allah takdirkan 5 orang ini meninggal dalam waktu berdekatan. Ketika umat bersedih atas kematian mereka maka setan masuk dan membisikan untuk membuat patung atau gambar orang-orang sholih tersebut untuk memotifasi dalam beramal.

Pada awalnya patung-patung ini tidak disembah karena masih ada orang-orang yang berilmu. sampai akhirnya ketika orang-orang berilmu yang tau sejarah tentang pembuatan patung meninggal semua maka patung-patung tersebut disembah.

Kesimpulan:
Salah satu sebab terjadinya kesyirikan adalah berlebihan dalam mengagungkan orang sholih.

Dalil 3, (hal 325)
Dari Umar Rasulullah bersabda, jangan kalian berlebihan menyanjungku sebagaimana orang-orang nasrani berlebihan menyanjung isa bin maryam. Rasulullah bersabda sesungguhnya aku adalah hamba dan utusan Allah.

Status Hamba mulia atau tidak bergantung dari menjadi hamba siapa? Mulia jika menjadi hamba Allah dan terhina jika menjadi hamba selain Allah.

Orang yang berlebihan dalam mengangkat derajat Rasulullah maka akan terjerumus kedalam extrem kanan. Dan apabila terlalu meremehkan Rasulullah maka akan terjerumus kedalam extrem kiri.

Kesimpulan:
Berlebihan dalam menyanjung Rasulullah terlarang sebab bisa mengakibatkan keluar dari islam.

Dalil 4, (hal 326)
Rasulullah bersabda jauhilah sikap berlebihan, sesungguhnya yang menyebabkan umat sebelum kalian binasa adalah sikap berlebihan.

Kesimpulan:
Sikap berlebihan mengakibatkan kebinasaan di dunia dan akhirat. Kebinasaan terbesar adalah kesyirikan.

Syeikhul islam berkata, sikap berlebihan. mencakup dalam semua hal. Bisa berupa keyakinan dan amalan.

Dalil 5, (hal 267)
Dari ibnu Umar, Rasulullah bersabda Binasalah orang-orang yang tanathu’.

Orang yang bertanathu adalah orang-orang yang masuk terlalu dalam pada sesuatu hal. seperti orang-orang ahlul kalam yang masuk dalam hal-hal yang tidak penting. Mereka membahas hal yang akal mereka tidak bisa menjangkau.

Contoh, membahas kaifiyat Allah yang diluar kemampuan akal manusia. Akal manusia memiliki batasa sebagaimana mata memiliki batasan dalam melihat.

Para ahlul kalam mereka mendahulukan akal dan mengalahkan wahyu.

Kesimpulan:
Berlebihan dalam segala hal bisa membinasakan. Termasuk berlebihan dalam mengungkan orang sholih.