Hadits Populer dari Hudzaifah bin Yaman – Ustadz Abu Qotadah
Bagaimanakah cara terbaik untuk mengetahui sesuatu? Di antaranya ialah dengan mengenal definisinya. Pengertian istiqomah dan dalilnya sangat perlu kita kaji, dalam hal ini kami berkesempatan menyajikan hadits populer dari Hudzaifah bin Yaman; salah seorang shahibus Sirr (Pemegang Rahasia dari Rasulullah). Hadits tentang dakwah yang berasal dari hadits Hudzaifah bin Yaman mencakup banyak hal; Mengenal apa itu al Jamaah yang benar (hadits tentang jamaah), dan hadits yang kita bahas bukan hadits 73 golongan atau yang dikenal dengan hadits iftiraqul ummat. Apa yang bisa kita ambil dari hadits ini? Hadits ini menunjukkan akan keutamaan istiqomah (sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam; Gigitlah sunnahku dengan gigi geraham kalian). Arti istiqomah dan tawadhu kadang digandengkan dalam satu pembahasan. Meski yang nampak dalam hadits ini tidak digabungkan, akan tetapi makna istiqomah hadir dalam bentuk tersirat. Hukum fitnah menurut Islam dijelaskan dalam beberapa kitab, di antaranya Kitabul Fitan yang tersebut dalam Shahih Bukhari. Fitnah akhir zaman dan kehancuran moral dapat kita saksikan, betapa banyak dan hanya kepada Allah kita mengadu, semoga Allah membukakan pintu hidayah bagi mereka dan memudahkan mereka untuk kembali (bertaubat) dengan taubat nasuha. Aamiin. Apakah ada azab penyebar fitnah? Sebelum menghukumi alangkah baiknya kita mengenal definisi fitnah, sebab fitnah maknanya beragam. Ada yang bermakna ujian, ada yang bermakna memalingkan dari jalan kebenaran dan menolaknya, makna yang lain: siksa, syirik dan kekufuran, terjatuh dalam kemaksiatan kekufuran, samarnya antara kebenaran dan kebatilan, penyesatan, pembunuhan dan penawanan, perselisihan pendapat dan tidak bersatunya hati, gila, pembakaran dengan api (hal ini sebagaimana makna fitnah dalam Al Quran). Oleh karena itu, pertanyaan itu terlalu umum. Perlu didetailkan lagi. Apa lagi yang dimuat oleh hadits populer ini (baca: populer di kalangan ahlul ilmi), salah satunya menyebutkan hadits ulama akhir zaman yakni adanya para dai yang menyeru kepada pintu jahanam dan hadits berpegang teguh pada AlQuran dan Sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pegang erat-erat jama’ah kaum muslimin dan imam mereka” Aku bertanya : “Bagaimana jika tidak imam dan jama’ah kaum muslimin?” Beliau menjawab :”Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu” (HR. Bukhari, Muslim, dan selainnya) Dan di antara faidah lainnya bahwa doa orang terzalimi itu makbul, sebab di masa fitnah segala yang tidak terduga bisa terjadi. Oleh sebab itu, disebutkan dalam hadits yang lain, “Meskipun Penguasa memukul punggungmu, ila akhiril hadits.” Selain hal ini, ada juga contoh istiqomah dalam kutipan hadits; “Pegang erat-erat jama’ah kaum muslimin dan imam mereka” yakni bersama kaum muslimin dan pemerintahnya. Terkadang kita dapati berbilangnya wilayah pemerintahan, maka yang demikian tidak mengapa. Ada Indonesia, Malaysia, Brunei, Arab Saudi … kesemuanya negara Islam dan dikenal ciri khas keislaman pada penduduk dan pemimpinnya. (Untuk lebih jelasnya; silahkan untuk disimak Lammu Durul Mantsur min Qaulil Ma’tsur karya Syaikh Jamal bin Furaihan Al-Haritsi, pada bab awal. Barakallahu fi kum. Catatan: Apabila kita mendapati hadits yang maknanya masih belum kita pahami, hendaknya kita bertanya kepada ahli ilmu (seperti ulama, kyai, dan ustadz yang mumpuni keilmuannya).














