Memberi Nama Makanan dengan Kata Setan – Poster Dakwah

Pedas yang super gila disebut-sebut sebagai makanan setan. Alhasil, banyak menu-menu kuliner jaman now … tidak bisa dipisahkan dari nama yang satu ini. Ada Bakso Setan, Ceker Setan, ‘n many more … Video yang ada di hadapan pemirsa secara tidak langsung mengandung tema adab makan dan minum sesuai sunnah. Masuk di dalamnya hadits larangan mencela makanan (karena tidak suka misalnya) dan hadits makanan secara umum. Adakah korelasinya dengan hadits tentang setan? Video ini akan mengungkapnya …

Makanan dalam Islam terbagi menjadi dua; ada yang baik (thoyyib) dan ada yang buruk (khobits). Yang baik belum tentu sehat, sedangkan yang buruk belum tentu haram. Dalam kasus ini kita menyoal memberi nama makanan dengan Setan, bagaimanakah syariat ini menilainya? Boleh atau tidak?

Kita mulai dari ayat Al Quran tentang syukur nikmat, memberi nama makanan dengan gelaran yang baik itulah yang utama, sedangkan memberi nama yang buruk, semestinya tidak dilakukan. Apalagi memberi nama makanan dengan nama musuh bebuyutan manusia, bagaimana itu bisa terjadi? Menilik ciri ciri orang kufur nikmat bisa dengan cara melihatnya; apakah ia mensyukuri terhadap apa yang ia makan dan minum? Masuk di sini, ia menamai makanannya dengan nama-nama yang baik. Kufur nikmat adalah tidak mensyukuri apa yang datang dari Allah Ta’ala.

Kriteria makanan halal telah disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, demikianpula dalil makanan haram. Pengertian makanan halal dan haram ialah apa yang tersebut dalam nash tentang kehalalan dan keharamannya. Contoh makanan halal: sayuran, hewan ternak, binatang laut, burung (kecuali yang diharamkan). Contoh makanan yang haram: babi, hewan yang bertaring dan berkuku tajam.

Dewasa ini, banyak kita dapati nama makanan konyol untuk menggugah selera pengunjung, apakah diperbolehkan atau tidak? Mari kita kembalikan kepada hadits adab makan dan minum serta pengertian adab makan dan minum. Untuk menambah faidah, Anda bisa mengunjungi situs Yufidia.com.

Setan musuh manusia, dan kita kenal bahwa tipu daya setan begitu lemah. Lantas, rela kah kita bila menamai makanan yang halal lagi thayyib dengannya? Padahal ia musuh kita? Makanan menurut Islam bisa menjadi sarana penguat ibadah seseorang dan sebaliknya ia bisa menyeret kepada kebinasaan, manakala ia berlebihan di dalamnya.

Terakhir, setelah kita menyaksikan video ini … apa yang ada dalam benak netizen tentang Setan Food dan Kuliner bernama Setan lainnya?