Khutbah jumat – Proyek Setan – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.

Tahukah anda, bahwa sebagamana manusia memiliki proyek setan juga memiliki proyek. Hanya saja manusia memiliki bermacam-macam proyek, ada proyek bebaikan dan ada proyek keburukan. Sedang setan hanya memiliki satu proyek yaitu proyek keburukan.
Diantara mega proyek yang dirancang dan digarap oleh setan adalah proyek memunculkan permusuhan dan ketidak akuran sesama muslim.

“Sesungguhnya setan telah putus asa untuk membuat orang-orang yang rajin salat di Jazirah Arab menyembah dirinya namun yang diusahakan oleh setan adalah memunculkan permusuhan di antara sesama mereka” HR Muslim.
Dalam rangka mensukseskan proyek besar tersebut setan akan menggunakan banyak instrumen salah satunya yang terbukti manjur adalah mempercayai dan menyebar berita yang belum jelas trik ini terbukti sukses untuk memunculkan permusuhan antara suami dengan istri, antara anak dengan orang tuanya, antara Kakak dengan adiknya, antara guru dengan muridnya, antara Ustad dengan jamaahnya, antara seseorang dengan tetangga atau temannya, antara atasan dengan bawahan dan lain-lain.
Hanya dengan berbekal sebuah berita, persaudaraan pertemanan hubungan akrab antara sesama muslim bisa rusak dan hancur berantakan, keharmonisan berubah menjadi kecurigaan, keakraban berubah menjadi permusuhan, kerjasama kebaikan berubah menjadi upaya saling menjatuhkan, saat itulah setan bertepuk tangan.
tidak layak bagi seorang muslim untuk ikut berpartisipasi dalam mensukseskan proyek setan, justru seharusnya setiap muslim berada di garda yang terdepan untuk menggagalkan proyek-proyek keburukan tersebut.
Namun Bagaimanakah caranya? Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila ada orang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka bertabayyunlah, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena sikap kecerobohan yang pada akhirnya kalian menyesali perbuatan itu. (QS. Al Hujurat 6)