Hati yang Selamat – Ustadz Badrusalam, Lc. – 5 Menit yang Menginspirasi

Hati yang selamat termasuk kebaikan bagi seorang muslim. Hati adalah poros bagi amal seseorang, darinya dinilai baik dan darinya dinilai buruk atau dengan kata lain baik dan buruknya hati tergantung pada hati. Video yang tengah Anda simak ini mengupas bagaimana cara menghidupkan hati yang mati dan memahami dengan baik ciri ciri hati yang bersih. Dan telah Anda ketahui bahwa hati manusia tergolong menjadi tiga: hati yang sehat, hati yang sakit, dan hati yang mati.

Menata hati menurut Islam sebagaimana bimbingan yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah membuahkan makna ikhlas dalam hidup. Hidup tanpa ikhlas hanya berisi keluh dan kesah. Sedangkan keluh kesah ialah tanda kurang bersyukur. Seorang yang memiliki qolbun salim, seakan memiliki dunia dan seisinya, ia tidak mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain. Seorang yang mempunyai qalbun salim, mencurahkan hidupnya hanya untuk Allah semata, tiada amalan, melainkan ia niatkan untuk beribadah.

Hati yang ikhlas sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menyampaikan seseorang pada derajat taqwa. Mengenal ciri ciri orang ikhlas, bisa dilihat dari amaliah yang tampak, sebab menilai batin seseorang, tidak ada yang mampu melakukannya kecuali Allah semata. Kita ambil contoh ikhlas yang paling dekat yaitu seorang yang berinfaq untuk keluarganya, ia memberi makan anak dan istrinya. Dari mana ikhlasnya? Dari dalil tentang ikhlas yang menyebutkan suapan yang masuk ke mulut istrimu adalah sedekah. Milikilah hati yang ikhlas karena Allah.

Video yang tengah membersamai Anda berisi kumpulan hadits tentang hati dan hadits yang masyhur, “Innamal a’malu bin niyat” yang sering dipakai sebagai dalil tentang hati. Sekarang, mari kita bersama menata hati yang ikhlas untuk Allah Ta’ala dan kembali menjadikan hati yang bersih dan ikhlas karena-Nya. Berikut mengenal macam macam penyakit hati yang mesti diwaspadai jika tidak, maka ia akan menggerogotinya. Ketenangan hati hanya dimiliki oleh mereka yang ikhlas lillahi Ta’ala. Salah satu ikhtiarnya dengan doa menjaga lisan dan hati. Seorang muslim yang baik selalu memperhatikan masalah hati dan tidak meremehkannya.