Berharap Kepada Allah – Ustadz Faisal Abdurrahman, Lc. – 5 Menit yang Menginspirasi

Berharap kepada Allah tanpa kenal lelah dalam meminta, itulah ciri muwahid sejati. Ia hanya mengadu kepada Allah bukan kepada diary yang aktif (baca: SosMed), ia hanya mengadu masalah kepada Allah saja. Padanya ia meminta dan bergantung. Ia manyadari setiap ketetapan Allah pasti berlaku bagi hamba-hamba-Nya, ia tidak menyangkal tentang ketetapan Allah yang terbaik. Ia sadari ketentuan Allah bukan sia-sia tanpa faidah. Ia memahami dengan baik akan ketentuan Allah sejak zaman azali untuknya dan untuk orang lain, tidak ada yang tertukar.

Minta pertolongan kepada Allah baik sekarang atau nanti, minta tolong kepada Allah bukanlah aib bagi seorang hamba yang baik. Melainkan ia sebagai bentuk representasi yang positif atas iman kepada takdir. Once again and again, Allah Maha Menentukan … hal ini dapat Anda perdalam pada hadits tentang takdir dan suatu upaya menyajikan contoh qada dan qadar yang valid bagi pemirsa Yufid. Dan sebuah telaah ilmiah akan hikmah beriman kepada qada dan qadar yang terus berjalan. Seorang muwahid berharap kepada Allah bukan manusia sejenisnya.

Inilah video yang dibawakan oleh Ustadz Faisal Abdurrahman hafizahullah yang menjelaskan seputar cara beriman kepada qada dan qadar dan bahasan ringan tentang apakah doa mengubah takdir?