Fitnah Dajjal yang Wajib Anda Tahu! – Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. – 5 Menit yang Menginspirasi

Fitnah Dajjal yang Wajib Anda tahu dalam video ini mengingatkan ramalan para “Ustadz” tentang si Fulan dan Alan. Adanya dugaan fitnah Dajjal di Indonesia beberapa tahun silam dan fitnahnya yang dikaitkan dengan oknum tertentu. Fitnah Dajjal adalah fitnah yang haq (baca: benar adanya berdasarkan wahyu). Dia akan datang di akhir zaman dengan menimpakan fitnah bagi manusia. Sungguh, kengerian demi kengerian yang diakibatkan dari fitnah Dajjal di akhir zaman. Apabila Anda memperhatikan fitnah Dajjal dalam Al Quran, apa yang dapat Anda ambil sebagai ibrah? Ketahuilah Dajjal sudah muncul, namun sampai saat ini, para ulama belum memberikan fatwa tentangnya (keberadaannya).

Tentang dahsyatnya fitnah akhir zaman semestinya kita berlindung darinya, seperti berupaya membaca doa tasyahud akhir pada shalat wajib maupun sunnah, “Wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid Dajjal.” Selain fitnah Dajal, ada fitnah kubur yang tak kalah mengerikannya. Seseorang yang wafat akan ditanya tentang 3 hal di alam barzah. Terkait apa sih contoh fitnah akhir zaman yang sedang viral dewasa ini? Mereka adalah para Ustadz Akhir Zaman yang menggunakan ilmu Cocoklogi dalam membahas asyratus sa’ah (tanda tanda hari Kiamat).

Selain fitnah Dajjal terdapat fitnah lainnya yakni riya’. Hal ini ditunjukkan dalam hadits tentang riya. Apa itu riya? Sebelum kita memaparkan contoh riya, ada baiknya Anda untuk mempelajari dalil riya yang telah disebutkan mualif dalam kitab Tauhid ini. Termasuk di dalamnya dibahas pengertian riya. Kemudian langkah-langkah atau cara menghindari riya. Seorang muslim wajib memutus urat saraf yang mengantarkan kepada riya. Riya dalam ibadah membawa petaka bagi ahlinya. Oleh karenanya bahaya syirik dalam bab ini dijelaskan secara gamblang oleh Ustadz Ali Musri Semjan Putra hafizahullah. Faidah lain dari hadits ini ialah hati hati dalam menuntut ilmu, apa maknanya? Maksudnya adalah Anda selektif dalam menimba ilmu, saat seseorang dikenal dengan pengamalannya kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat Nabi, maka itulah yang utama untuk diikuti.