Kitab Riyadhus Shalihin Bab 1 Hadits 9 – Niat Buruk dan Dosa Besar

Niat memiliki kedudukan yang penting di dalam sebuah amalan. Dan sudah semestinya seorang muslim menjaga hatinya dan menghindari niat buruk atau maksiat. Lantas apabila sudah terlanjur meniatkan sesuatu yang terlarang agama, bagaimana hukumnya?

Kita melanjutkan kembali Kitab Riyadhus Shalihin Bab 1 masih dalam pembahasan tentang niat yang ikhlas dalam perkataan, perbuatan, baik nampak maupun tersembunyi.

Hadits dalam buku Riyadhus Shalihin pada video kali ini lebih menekankan tentang niat berbuat dosa.

Berdasarkan penjelasan ulama pada hadits ke 9 Riyadusholihin, orang yang punya niat buruk untuk melakukan maksiat kepada Allah, baik itu niat dosa besar ataupun niat dosa kecil, maka terdapat beberapa kondisi.

Niat Buruk Apakah Dosa?
Hukum Niat Buruk dalam Islam apabila hanya terlintas ataupun dia benar-benar niatkan kemudian dia tinggalkan dan tidak dilaksanakan karena Allah, karena berusaha menjauhi dosa dosa besar larangan Allah, maka tidak akan dicatat sebagai dosa.

Taqwa adalah solusi agar dosa masa lalu kita. Pada asalnya tidak ada dosa yang tidak diampuni Allah.
Walaupun terdapat contoh perbuatan maksiat yang tergolong dosa yang tidak bisa diampuni Allah yaitu dosa syirik menyekutukan Allah namun hal ini hanya jika dibawa mati tanpa bertaubat sebelumnya.

Dalam Hadits ke 9 ini juga disebutkan tentang dosa besar seperti pembunuhan sadis yang dengan sengaja membunuh nyawa manusia lainnya apalagi sesama muslim. Dosa besar seperti ini tidak serta merta membuat pelaku nya keluar dari Islam jika pelakunya masih berstatus muslim.

Sudah selayaknya kita berjuang meraih taqwa, karena bisa jadi selama ini maksiat penutup rezeki kita, yang menghalangi solusi dari semua permasalahan kita.

Semoga Allah mudahkan untuk kita semua meraih taufik dan hidayah taqwa dari Allah azza wa jalla.