Rahasia Asmaul Husna “Allah” Dalam Al-Quran – Syaikh Shalih Al-Ushaimi #NasehatUlama

Allah subhanahu wata’alaa memiliki nama-nama yang indah. Dan dibalik nama-nama Allah terdapat makna yang sangat agung di mana dengan mempelajari-Nya kita akan semakin mengenal Rabbul ‘alamiin. Dampak positifnya, rasa cinta, harap, dan takut kepada-Nya akan semakin terpupuk sehingga iman pun bertambah kuat.

Kemudian beliau -semoga Allah Ta’ala merahmatinya- menjelaskan
salah satu rahasia konteks Al-Quran, bahwa nama Allah “Al-Khabir (Yang Maha Mengetahui)”
kebanyakannya dalam konteks amal perbuatan dan balasannya.
Sebagaimana firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui (perbuatan mereka).” (QS. Al-‘Adiyat: 11)
Penyebutan nama Allah “Al-Khabir” setelah penyebutan amal perbuatan dan balasannya,
maksudnya adalah untuk menggugah hati dan mengingatkannya kepada derajat yang semestinya seseorang raih,
berupa kesempurnaan amal, memperbagusnya, menyempurnakannya, dan ikhlas.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebarkan Asmaul Husna pada ayat-ayat dalam Al-Quran,
yaitu setiap ayat yang ditutup dengan salah satu dari nama-nama Allah (Asmaul Husna) Subhanahu wa Ta’ala,
atau dalam ayat tersebut ada perbuatan yang dikaitkan dengan salah satu nama-Nya Subhanahu wa Ta’ala,
maka dalam keterkaitan atau penutupan ayat tersebut ada satu makna
yang tersirat dari konteksnya, sehingga bila seseorang memperhatikan kaidah
dalam konteks-konteks Al-Quran berdasarkan makna-maknanya ini,
niscaya dia akan menemukan makna-makna Al-Quran dan pemahaman tentangnya
yang tidak bisa dipahami oleh orang lain.
Contoh yang lainnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala, misalnya,
ketika ada lafal الْحَمْدُ ‘al-hamdu’ (pujian), Allah berfirman, الْحَمْدُ لِلهِ (Segala puji hanya bagi Allah) (QS. Al-Fatihah: 2),
tidak dengan menyebut nama yang lain, الْحَمْدُ لِلرَّحْمَنِ (Segala puji hanya bagi Ar-Rahman),
dan tidak pula dengan nama-nama-Nya yang lain, namun hanya nama “Allah” saja yang dikaitkan dengan lafal pujian (الْحَمْدُ),
karena pujian yang sempurna yang disematkan pada nama Allah Subhanahu wa Ta’ala
adalah pujian yang sempurna sifatnya bagi Allah ‘Azza wa Jalla,
yaitu sifat ketuhanan (uluhiyah), karena sifat ketuhanan ini
adalah sifat yang paling sempurna bagi Tuhan kita Subhanahu wa Ta’ala,
sedangkan sifat-sifat lainnya kembali kepadanya, sehingga nama “Allah” ini selalu diikuti oleh Asmaul Husna lainnya,
dan nama “Allah” ini tidak pernah mengikuti Asmaul Husna yang lain, bahkan sebaliknya Asmaul Husna yang lain selalu mengikutinya,
dan nama “Allah” tidak pernah mengikuti Asmaul Husna yang lainnya,
karena hal tersebut lebih kuat dalam menunjukkan kesempurnaan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
maka lafal pujian (الْحَمْدُ) selalu dikaitkan dengan nama “Allah”.

***

ثُمَّ بَيَّنَ رَحِمَهُ الله تَعَالَى
مِنْ أَسْرَارِ السِّيَاقِ الْقُرْآنِيِّ أَنَّ هَذَا الِاسْمَ وَهُوَ الْخَبِيرُ
يَأْتِي غَالِبًا فِي سِيَاقِ الْأَعْمَالِ وَجَزَائِهَا
كَمَا قَالَ تَعَالَى: إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ- الْعَادِيَاتُ – الْآيَةُ 11
فَذِكْرُ اسْمِ الْخَبِيرِ بَعْدَ ذِكْرِ الْأَعْمَالِ وَالْجَزَاءِ عَلَيْهَا
الْمُرَادُ بِهِ إِيْقَاظُ الْقُلُوبِ وَتَنْبِيهُهَا إِلَى مَا يَنْبَغِي أَنْ تَكُونَ عَلَيهِ
مِنْ حَالِ الْكَمَالِ وَالْإِحْسَانِ وَالْإِتْقَانِ وَالْإِخْلَاصِ
وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى قَدْ نَشَرَ أَسْمَائَهُ الْحُسْنَى فِي آيَاتِ كِتَابِهِ
وَكُلُّ آيَاتٍ خُتِمَتْ بِاسْمٍ مِنْ أَسْمَاءِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
أَوْ عُلِّقَ فِيهَا فِعْلٌ بِاسْمٍ مِنْ أَسْمَائِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
فَإِنَّ لِذَلِكَ التَعَلُّقِ أَوِ الْخَتْمِ مَعْنًى
رُوعِيَ فِي السِّيَاقِ فَإِذَا لَاحَظَ الْإِنْسَانُ هَذِهِ الْقَاعِدَةَ
فِي سِيَاقَاتِ الْقُرْآنِ بِاعْتِبَارِ الْمَعَانِي
فَإِنَّهُ يَطَّلِعُ مِنْ مَعَانِي الْقُرْآنِ وَالْفَهْمِ عَنْهُ
مَا لَا يَطَّلِعُ عَلَيْهِ غَيْرُهُ
وَمِنْ ذَلِكَ أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مَثَلًا
حَيْثُ جَاءَ ذِكْرُ الْحَمْدِ قَالَ: الْحَمْدُ لِلهِ – الْفَاتِحَةُ – الْآيَةُ 2
وَلَمْ يَأْتِ غَيْرُهُ الْحَمْدُ لِلرَّحْمَنِ
أَوْ غَيْرُهُ مِنَ الْأَسْمَاءِ وَإِنَّمَا جُعِلَ اسْمُ اللهِ مُتَعَلَّقًا بِالْحَمْدِ
لِأَنَّ الْحَمْدَ الْكَامِلَ الَّذِي وَقَعَ لَهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
هُوَ عَلَى الْوَصْفِ الْكَامِلِ الَّذِي لَهُ عَزَّ وَجَلَّ
وَهُوَ وَصْفُ الْأُلُوْهِيَّةِ فَإِنَّ وَصْفَ الْأُلُوْهِيَّةِ
هُوَ أَكْمَلُ صِفَاتِ رَبِّنَا سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَجَمِيعُ الصِّفَاتِ تَرْجِعُ إِلَيْهِ وَلِذَلِكَ جَاءَ هَذَا الِاسْمُ مَتْبُوعًا لِغَيْرِهِ
وَلَمْ يَأْتِ تَابِعًا لِغَيْرِهِ بَلِ الْأَسْماءُ تَتْبَعُهُ
وَهُوَ لَا يَتْبَعُ شَيئًا مِنْهَا
فَلِأَجْلِ كَوْنِهِ أَدَلَّ فِي كَمَالِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
جَاءَ الْحَمْدُ مُعَلَّقًا بِهِ