Akhlakul Karimah Perlu Latihan! – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Segala hal yang baik harus kita latih agar menjadi kebiasaan baik di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana seseorang bisa naik sepeda dengan sebab terus belajar naik sepeda meskipun terjatuh bahkan terluka. Maka hal-hal yang baik seperti akhlakul karimah tentu lebih layak lagi untuk dilatih oleh seorang muslim.

Penulis—rahimahullah—berkata,
“Dan salah satu sebabnya adalah dengan melatih diri
untuk mengamalkan akhlak mulia ini,
dan berupaya membiasakan diri pada setiap keadaan yang dapat menjadi jalan
untuk mendapatkan akhlak yang mulia ini.”
Ini juga merupakan bab yang sangat penting dalam meraih akhlak yang mulia.
Berakhlak mulia itu harus dilatih!
Terkadang, kamu melihat orang yang lemah badannya,
lalu selang beberapa waktu ternyata badannya berubah menjadi kuat dan bergairah.
Lalu kamu bertanya kepadanya rahasianya.
Dia menjawab, “Aku membiasakan diri berolahraga sehingga badanku menjadi kuat.”
Kamu lihat ada orang yang lemah dalam berhitung (matematika),
lalu selang beberapa lama ternyata ia menjadi mahir berhitung.
Kamu bertanya padanya, dan dia menjawab, “Aku berlatih berhitung, …
… sehingga aku menjadi mahir.”
Demikian juga dalam akhlak mulia.
Akhlak mulia juga perlu dilatih,
perlu latihan dan pembiasaan diri.
Oleh sebab itu, sebagian orang-orang cerdas dalam perkara seperti ini,
jika mendapati suatu keadaan
yang tidak ia sukai,
maka ia segera menganggap dirinya sedang berada di medan untuk melatih akhlak mulia.
Ia menganggap dirinya sedang berada di arena latihan untuk berakhlak mulia.
Dan seakan-akan orang yang memancing kemarahannya itu
adalah bahan latihan baginya untuk berakhlak mulia,
dan objek untuk membiasakan akhlak mulia.
Sehingga caranya bersikap menjadi berubah, karena latihan dan pembiasaan diri,
dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan menjadikan seseorang memiliki akhlak mulia.
Dan ini adalah salah satu bentuk berjihad melawan hawa nafsu.
Dan orang-orang yang berjihad mencari keridhaan Kami, akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)

***

قَالَ رَحِمَهُ اللهُ
وَمِنَ الْأَسْبَابِ رِيَاضَةُ النَّفْسِ وَتَمْرِيْنُهَا
عَلَى هَذِهِ الْأَخْلَاقِ
وَتَوْطِيْنُهَا عَلَى كُلِّ سَبَبٍ
يُدْرِكُ بِهِ هَذَا الْخُلُقَ الْفَاضِلَ
وَهَذَا أَيْضًا بَابٌ مُهِمٌّ جِدًّا فِي كَسْبِ الْأَخْلَاقِ الْفَاضِلَةِ
الْأَخْلَاقُ لاَ بُدَّ فِيهَا مِنْ رِيَاضَةٍ
أَحْيَانًا تَرَى شَخْصًا ضَعِيفَ الْبَدَنِ
ثُمَّ تَرَاهُ بَعْدَ مُدَّةٍ وَإِذَا بِبَدَنِهِ نَشِيْطٌ وَقَوِيٌّ
تَسْأَلُهُ
يَقُولُ مَارَسْتُ الرِّيَاضَةَ فَأَصْبَحَ بَدَنِي قَوِيًّا
تَرَى شَخْصًا ضَعِيفًا فِي الْحِسَابِ وَالْعَدِّ
ثُمَّ تَلْقَاهُ بَعْدَ مُدَّةٍ وَإِذَا بِهِ مَاهِرٌ
فَتَسْأَلُهُ يَقُولُ مَارَسْتُ الرِّيَاضَةَ رِيَاضَةَ الْحِسَابِ
حَتَّى أَصْبَحْتُ مَاهِرًا
وَقُلْ مِثْلَ ذَلِكَ فِي حُسْنِ الْخُلُقِ
الْخُلُقُ يَحْتَاجُ إِلَى رِيَاضَةٍ
إِلَى تَمْرِينٍ تَدْرِيبٍ لِلنَّفْسِ
وَلِهَذَا بَعْضُ الْأَكْيَاسِ الْفَطِنِيْنَ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَقَامِ
إِذَا جَاءَ فِي مَوْقِفٍ
وَكَانَ فِي سُوءِ تَعَامُلٍ مَعَهُ
يَفْتَرِضُ نَفْسَهُ فَوْرًا أَنَّهُ فِي مَيْدَانٍ لِلتَّدَرُّبِ عَلَى حُسْنِ الْخُلُقِ
يَفْتَرِضُ نَفْسَهُ أَنَّهُ فِي مَيْدَانٍ لِلتَّدَرُّبِ عَلَى حُسْنِ الْخُلُقِ
وَكَأَنَّ هَذَا الْخَصْمَ الَّذِي أَثَارَهُ
يَتَدَرَّبُ عَلَيْهِ حُسْنُ الْخُلُقِ
وَيَتَمَرَّنُ عَلَيْهِ حُسْنُ الْخُلُقِ
فَتَتَغَيَّرُ طَرِيقَتُهُ فِي التَّعَامُلِ لِأَنَّ التَّمْرِيْنَ وَالتَّدْرِيْبَ لِلنَّفْسِ
بِإِذْنِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يُكْسِبُ الْإِنْسَانَ حُسْنَ الْخُلُقِ
وَهُوَ بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْمُجَاهَدَةِ لِلنَّفْسِ
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ