Apakah Jodoh Pasti Bertemu? – Syaikh Ibnu Utsaimin #NasehatUlama

Urusan jodoh kerap membuat seseorang gelisah. Sebab jodoh atau pasangan adalah teman sekaligus pendamping hidup dalam membangun rumah tangga. Setiap orang tentu menginginkan jodoh yang didambakannya. Namun realitanya, ada yang mendapatkan jodoh sesuai harapannya dan ada pula yang bertolak belakang dari impiannya tersebut. Bagaimana pandangan Islam berkaitan dengan jodoh seorang manusia?

Penanya berkata, “Apakah tertulis dalam takdir bahwa si Fulan akan menikah dengan Fulanah, tidak dengan yang lain, …
… kemudian itu pasti akan terjadi padanya? Atau manusia punya hak memilih wanita yang ia sukai dan menolak yang tidak ia sukai? …
… Sebagai contoh, ayahku memaksaku menikah dengan sepupuku tanpa memberiku hak memilih. …
… Namun setelah kami menikah dan berinteraksi, aku mendapatinya sebagai wanita terbaik yang diharapkan dari seorang wanita, …
… dan aku pun mengubah kebencianku dengan cinta yang begitu besar. …
… Dan sekarang aku menyesal setiap kali mengingat kebencianku kepadanya dulu. …
… Apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menulis bahwa aku akan menikah dengannya dan terjadi kebencian ini, kemudian aku menjadi mencintainya?”
Ya, aku katakan bahwa setiap hal yang terjadi di alam semesta telah tertulis, sebagaimana yang telah kami sampaikan di awal pembahasan.
Dan perubahan suatu perkara, atau keadaan dari satu hal ke hal lainnya, juga telah tertulis dalam takdir.
Dan seseorang akan menikah dengan wanita tertentu, dan bukan dengan wanita lain, juga telah tertulis.
Dan kita menyaksikan sebagian orang yang bertekad sepenuh hati untuk melakukan sesuatu,
tapi setelah itu tekadnya berubah dengan sendirinya,
atau tekadnya berubah karena nasehat dari seseorang,
atau juga tekadnya tetap kuat, namun ia terhalang dari melakukan tekadnya itu, karena beberapa halangan yang berada di luar kehendaknya.
Maka jika sudah begitu, berarti hal yang ia tekadkan itu belum ditakdirkan baginya, sehingga ia tidak dapat meraihnya.
Terkadang, seseorang juga bertekad untuk meninggalkan suatu perkara,
kemudian tanpa diduga-duga, keinginannya menjadi condong untuk melakukan perkara itu,
dan mendapat kemudahan untuk melakukannya,
baik itu karena ingin melakukannya dengan sendirinya, atau karena nasehat dari seseorang,
atau juga karena melihat hal-hal yang mendorongnya untuk melakukan perkara itu.
Dan hal ini fenomena yang jelas dan banyak terjadi.
Bahkan terkadang ada seseorang keluar dari rumahnya untuk mengunjungi orang tertentu,
lalu di tengah perjalanan ia teringat hal lain yang lebih penting, sehingga ia berbelok dari tujuan awal ke tujuan lain,
atau saat di tengah perjalanan,
hasrat dan tekadnya untuk mengunjungi orang tersebut menjadi kendor,
dan dia kembali ke rumahnya tanpa ada sebab apa pun.
Semua ini menunjukkan bahwa setiap perkara telah tertulis di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
Oleh sebab itu, ketika ada seorang Arab Badui ditanya, “Dengan apa kamu mengetahui Tuhanmu?”
Maksud pertanyaan ‘Dengan apa kamu mengetahui Tuhanmu?’ yaitu, dengan apa kamu dapat mengenal Allah ‘Azza wa Jalla?
Tanda apa yang dapat menunjukkanmu kepada Allah?
Orang Arab Badui itu menjawab, “Dengan batalnya tekad dan berubahnya hasrat.”
Yakni seseorang terkadang memiliki tekad yang kuat,
kemudian tanpa disadari tekadnya telah kendor tanpa sebab apapun.
Dan terkadang hasrat atau keinginannya condong kepada suatu hal, namun tanpa disadari hasrat itu tiba-tiba teralihkan dari hal tersebut.
Dan yang paling penting, kamu harus mengetahui bahwa segala yang terjadi telah tertulis di sisi Allah sesuai dengan bagaimana itu terjadi,
tanpa dapat dipercepat, ditunda, ditambah, atau dikurangi.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ada ukurannya.” (QS. Ar-Ra’d: 8)
Segala sesuatu telah ada takarannya di sisi Allah. Bahkan setiap tetesan hujan telah tertulis di sisi Allah Ta’ala, dan telah ditakdirkan.
Dan tidaklah sesuatu itu terjadi, kecuali terjadi berdasarkan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian.
Kami beriman kepada Allah.

***

يَقُولُ هَلْ هَذَا مَكْتُوبٌ أَيْضًا أَنَّ فُلَانًا يَتَزَوَّجُ فُلَانَةً مَثَلًا لَا غَيْرَهَا
وَيَحْصُلُ لَهُ ذَلِكَ حَتْمًا أَمْ أَنَّ هُنَاكَ يَدْخُلُ اخْتِيَارُ الْإِنْسَانِ لِلْمَرْأَةِ الَّتِي تُعْجِبُهُ وَيَدَعُ الْأُخْرَى
فَمَثَلًا يَقُولُ أَجْبَرَنِي وَالِدِيْ عَلَى الزَّوَاجِ مِنْ بِنْتِ عَمِّي دُونَ اخْتِيَارِيْ
وَلَكِنْ بَعْدَ الْمُعَاشَرَةِ وَجَدْتُهَا مِنْ خِيْرَةِ النِّسَاءِ الَّتِي تُطْلَبُ مِنَ الْمَرْأَةِ
وَغَيَّرْتُ الْكَرَاهِيَةَ حُبًّا جَمًّا
وَالْآنَ أَنَا نَادِمٌ كُلَّمَا أَتَذَكَّرُ كَرَاهِيَّتِيْ لَهَا سَابِقًا
هَلِ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى كَتَبَ عَلَيَّ أَنَّنِي أَتَزَوَّجُ بِهَا وَتَحْصُلُ هَذِه الْكَرَاهِيَةُ ثُمَّ أُحِبُّهَا
نَعَمْ أَقُولُ إِنَّ كُلَّمَا وَقَعَ فِي الْكَوْنِ فَهُوَ مَكْتُوبٌ كَمَا أَسْلَفْنَا فِي أَوَّلِ الْكَلَامِ نَعَمْ
وَتَغَيُّرُ الْأَمْرِ أَوْ تَغَيُّرُ الْحَالِ مِنْ شَيْءٍ إِلَى شَيْءٍ هُوَ أَيْضًا مَكْتُوبٌ
وَكَوْنُهُ فُلَانٌ يَتَزَوَّجُ فُلَانَةً دُونَ فُلَانَةٍ هُوَ أَيْضًا مَكْتُوبٌ
وَنَحْنُ نَرَى أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ يَعْزِمُ الْعَزْمَ الْأَكِيدَ عَلَى أَنْ يَفْعَلَ هَذَا الْفِعْلَ
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ يَنْثَنِي عَزْمُهُ مِنْ ذَاتِ نَفْسِهِ
أَوْ يَنْثَنِي عَزْمُهُ بِمَشُورَةِ أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ
أَوْ يَكُونُ عَلَى عَزْمِهِ وَلَكِنْ يُحَالُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ بِمَوَانِعَ لَيْسَتْ تَحْتَ إِرَادَتِهِ
فَمِثْلُ هَذَا يَكُونُ هَذَا الشَّيْءُ الَّذِي كَانَ عَازِمًا عَلَيْهِ لَمْ يُقَدَّرْ لَهُ فَلَا يَحْصُلُ لَهُ
وَأَحْيَانًا يَعْزِمُ الْإِنْسَانُ عَلَى التَّرْكِ تَرْكِ شَيْءٍ مَا
ثُمَّ لَا يَدْرِي إِلَّا وَقَدِ انْصَبَّتْ إِرَادَتُهُ إِلَى فِعْلِهِ
وَتَيَسَّرَ لَهُ الْوُصُولُ إِلَيْهِ
إِمَّا مِنْ ذَاتِ نَفْسِهِ وَإِمَّا بِمَشُورَةِ أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ
وَإِمَّا بِرُؤْيَةِ أُمُورٍ تَدْعُوهُ إِلَى أَنْ يَحْصُلَ عَلَى هَذَا الشَّيْءِ
وَهَذَا كَثِيرٌ وَاضِحٌ
حَتَّى إِنَّ الْإِنْسَانَ أَحْيَانًا يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ قَاصِدًا شَخْصًا مُعَيَّنًا لِيَزُوْرَهُ
وَفِي أَثْنَاءِ الطَّرِيقِ يَذْكُرُ شَيْئًا آخَرَ أَهَمَّ مِنْهُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ عَنِ الْقَصْدِ الْأَوَّلِ إِلَى الْقَصْدِ الثَّانِي
أَوْ فِي أَثْنَاءِ الطَّرِيقِ
يَعْنِي يَنْفَكُّ أَو يَنْفَلُّ حَزْمُهُ وَعَزْمُهُ عَنِ الذَّهَابِ إِلَى هَذَا الرَّجُلِ
وَيَرْجِعُ بِدُونِ أَيِّ سَبَبٍ
كُلُّ هَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْأُمُورَ مَكْتُوبَةٌ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَلِهَذَا قِيلَ لِأَعْرَابِيٍّ بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ؟
بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ؟ يَعْنِي بِأَيِّ شَيْءٍ عَرَفْتَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ؟
بِأَيِّ أَثَرٍ تَسْتَدِلُّ بِهِ عَلَى اللهِ؟
قَالَ بِنَقْضِ الْعَزَائِمِ وَصَرْفِ الْهِمَمِ
يَعْنِي أَنَّ الْإِنْسَانَ قَدْ يَعْزِمُ الْعَزِيمَةَ الْأَكِيْدَةَ
ثُمَّ لَا يَدْرِي إِلَّا وَقَدِ انْتَقَضَ عَزْمُهُ بِدُونِ أَيِّ سَبَبٍ
وَيَنْحَى أَوْ يَذْهَبُ هَمُّهُ وَاهْتِمَامُهُ بِالشَّيْءِ ثُمَّ لَا يَدْرِي إِلَّا وَقَدْ صُرِفَ عَنْ هَذَا الشَّيْءِ
وَالْمُهِمُّ أَنَّهُ يَجِبُ أَنْ تَعْلَمَ أَنَّ كُلَّ مَا وَقَعَ فَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ عِنْدَ اللهِ عَلَى الصِّفَةِ الَّتِي وَقَعَ عَلَيْهِ
لَا يَتَقَدَّمُ وَلَا يَتَأَخَّرُ وَلَا يَزِيدُ وَلَا يَنْقُصُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ
كُلُّ شَيْءٍ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى بِمِقْدَارٍ حَتَّى زَخَّاتِ الْمَطَرِ مَكْتُوبَةٌ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى وَمُقَدَّرَةٌ
وَمَا مِنْ شَيْءٍ إِلَّا وَهُوَ وَاقِعٌ عَلَى حَسَبِ تَقْدِيرِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى نَعَمْ
آمَنَّا بِاللهِ