Ibadah shalat sudah ada ketentuannya di dalam syariat Islam. Mulai dari tata cara mengerjakan shalat hingga hal-hal yang dapat merusak ataupun membatalkan shalat sudah dijelaskan secara rinci. Selain itu, shalat juga harus dikerjakan sesuai dengan waktunya.

Ahsanallahu ilaikum. Pertanyaannya: Jika ada orang yang tertinggal shalat dan tidak tahu jumlah pastinya, apa yang harus ia lakukan?
Dan apa yang Anda nasihatkan kepada kami agar dapat menjaga shalat? Ahsanallahu ilaikum.
Apa makna tertinggal?
“Tertinggal” adalah satu hal tersendiri, dan “meninggalkan” adalah hal lain.
Tertinggal yakni kelupaan, sehingga waktunya habis, dan ia belum mengerjakan shalat, tetapi sebenarnya ia berniat untuk shalat.
Ini berkaitan dengan hadis yang ada dalam kitab ash-Shahih:
“Barang siapa yang tertinggal Shalat Asar,
maka seakan-akan ia kehilangan keluarga dan hartanya. (HR. al-Bukhari)”
Seakan-akan ia kehilangan keluarga dan hartanya.
Ini untuk orang yang tertinggal shalat.
Adapun orang yang meninggalkan shalat, maka ada hadis lain yang menyebutkannya, juga dalam kitab ash-Shahih:
Barangsiapa yang meninggalkan Shalat Asar, maka sungguh amalannya telah terhapus. (HR. al-Bukhari)
Dan jika amalan telah terhapus, maka tidak tersisa lagi kebaikan yang menyertainya.
Namun, jika ia bertaubat, maka Allah berfirman, “Dan sungguh Aku Maha Pengampun bagi yang bertaubat.” (QS. Thaha: 82)
Orang yang tidak mengerjakan shalat,
ia lupa, kemudian tidak mengerjakannya.
Padahal, ia sebenarnya tidak meniatkan untuk meninggalkan shalat,
maka ia berada dalam bahaya besar,
jika ia (tidak) benar-benar bertaubat.
Adapun orang yang meninggalkan shalat, hingga waktunya habis,
maka ia tetap menanggung kewajibannya.
Jika ia tidak membenahi diri,
maka dikhawatirkan padanya akan mengalami su’ul khatimah,
karena shalat adalah perkara besar.
Orang yang meremehkannya telah Allah ancam dengan kebinasaan:
Maka binasalah bagi orang-orang yang shalat (yang lalai dalam shalatnya). (QS. Al-Ma’un: 4)

***

أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ يَقُولُ إِذَا كَانَ هُنَاكَ شَخْصٌ فَاتَتْهُ صَلَوَاتٌ لَا يَعْلَمُ عَدَدَهَا مَاذَا يَفْعَلُ؟
وَبِمَاذَا تَنْصَحُوْنَنَا لِلْمُحَافَظَةِ عَلَى الصَّلَوَاتِ؟ أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ
مَا مَعْنَى فَاتَتْ؟
الْفَوَاتُ شَيْءٌ وَالتَّرْكُ شَيْءٌ آخَرُ
الْفَوَاتُ غَفَلٌ وَخَرَجَ الْوَقْتُ وَهُوَ مَا صَلَّى يُرِيْدُ سيُصَلِّي
هَذَا فِيهِ الْحَدِيثُ الَّذِيْ فِي الصَّحِيحِ
مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ
فَكَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ
كَأَنَّهُ خَسِرَ الأَهْلَ وَالْمَالَ
الَّذِي تَفُوتُهُ فَوَاتٌ
وَأَمَّا الَّذِي يَتْرُكُهَا فَفِيهِ حَدِيثٌ آخَرُ وَهُوَ فِي الصَّحِيحِ
مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
وَحُبُوطُ الْعَمَلِ لَا يَبْقَى مَعَهُ خَيْرٌ
لَكِنْ إِنْ تَابَ فَاللهُ يَقُولُ وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ
هَذَا الَّذِي لَهُ الصَّلَوَاتُ
كَانَ غَفَلَ عَنْهَا وَتَرَكَهَا
وَهُوَ مَا يَنْوِي تَرْكَ الصَّلَوَاتِ
فَهُوَ عَلَى خَطَرٍ عَظِيمٍ
إِنْ تَابَ حَقِيقَةً
أَمَّا إِذَا تَرَكَ الصَّلَاةَ حَتَّى خَرَجَ وَقْتُهَا
فَإِنَّهُ لَا تَبْقَى (…) وَعَلَيْهِ وَاجِبَةٌ
لَكِنْ إِذَا لَمْ يُسَدِّدْ نَفْسَهُ
خِيفَ عَلَيْهِ مِنْ سُوءِ الْخَاتِمَةِ
لِأَنَّ أَمْرَ الصَّلَاةِ أَمْرٌ عَظِيمٌ
التَّسَاهُلُ فِيهَا اللهُ قَدْ تَوَعَّدَهُمْ بِوَيْلٍ
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ