Memuliakan Ilmu #6: Memprioritaskan Belajar Al Quran dan Hadits – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Sebagai seorang muslim tentu kita sudah mengetahui apa hukum menuntut ilmu agama? Ya, bagi seorang muslim belajar agama hukumnya wajib. Sehingga seorang muslim harus bersemangat dan fokus dalam belajar agama. Salah satu tips dalam belajar agama yaitu memprioritaskan belajar al-Qur’an dan hadits.

Seluruh ilmu yang bermanfaat, sumbernya adalah firman Allah
dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Adapun ilmu-ilmu lainnya maka hanya ada dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama: ilmu itu dibutuhkan sebagai alat bantu
untuk memahami al-Qur’an dan Hadits. Maka perlu dipelajari sesuai
kadar kebutuhan tersebut.
Atau kemungkinan kedua: ilmu itu tidak memiliki hubungan
apa-apa dengan al-Qur’an dan hadits. Sehingga manakala seseorang
tidak mengetahuinya; maka tidak masalah.

Alangkah tepat perkataan ‘Iyadh al-Yahshubiy dalam kitab
beliau al-Ilmâ’,
“Ilmu itu sumbernya hanya dua, tidak lebih.
Kecuali bagi orang yang tersesat dari jalan kebenaran.
Dua sumber itu adalah ilmu al-Qur’an dan ilmu Hadits.
Yakni yang dinukil oleh para tabi’in dari para sahabat”.
Inilah ilmu para salaf rahimahumullah. Setelah kurun mereka
berlalu, hal-hal yang tidak bermanfaat mulai dipelajari. Maka sejatinya
ilmu di zaman salaf lebih banyak. Adapun sesudah masa mereka,
maka yang lebih banyak adalah pembahasan tentang hal yang tidak
bermanfaat.
Hammad bin Zaid bertutur, “Aku pernah bertanya kepada Ayyub
as-Sikhtiyaniy, “Lebih banyak mana, ilmu hari ini atau di masa lalu?”.
Beliau menjawab, “Hari ini yang lebih banyak adalah pembahasan
tentang sesuatu yang kurang bermanfaat. Adapun ilmu, maka lebih
banyak di masa lalu”.